saya sih punya pandangan beda. kita sebagai warga negara layak mendapatkan contoh dari pemimpin kita!
kalau pemimpin kita aja sudah rusak, apakah daya kita sebagai rakyat?
apakah kita harus mengganti pemimpin dengan pindah ke negara lain?
Bukankah menemukan kesalahan di orang lain itu mudah, ketika kita menunjuk orang lain dengan 1 jari, maka 3 jari lainnya menunjuk ke diri kita sendiri. Mudah menemukan kesalahan orang lain, tapi sangat sulit menemukan kesalahan kita, minimal kita harus mengakui bahwa "kita juga berkontribusi melakukan kesalahan, yaitu SALAH PILIH PEMIMPIN".
Setuju jika salah satu kewajiban pemimpin adalah memberi contoh yang baik, tapi sejatinya diri kita adalah bukan cerminan pemimpin kita. Gaji yang besar di negara lain menjadi salah satu pertimbangan #kaburajadulu tetapi banyak orang justru mendekat kepusaran pengaruh buruk perusak moral bangsa (budaya barat). Politik pemerintahan itu sifatnya relatif, contoh kebijakan pemerintah membatasi impor, disatu sisi menguntungkan industri dalam negeri tetapi di sisi lain bagi importir menghambat usaha mereka.