Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Pemerintah, Bantuan dan Dampak Negatif Untuk Masyarakat
by
Juse14
on 02/03/2025, 21:11:37 UTC
Di negara kita, tingkat kemiskinan masih sangat tinggi, ini adalah data dari 2024 yang bisa dilihat disini
Namun kali ini, saya tidak akan berfokus pada angka kemiskinan, akan tetapi saya akan membicarakan program pemerintah untuk bisa membantu atau  mengurangi tingkat kemiskinan, salah satunya adalah program bantuan.

Program pemerintah dalam hal ini saya mendukung, akan tetapi mungkin ada yang cara  lebih baik lagi daripada memberikan bantuan langsung tunai. Karena seperti kata pepatah "Lebih baik kita mengajari cara memancing daripada memberi seekor ikan". Bukan hanya itu, karena terkadang bantuan yang diturunkan juga tidak tepat sasaran. Ada banyak sumber yang bisa kita baca, salah satunya adalah https://emedia.dpr.go.id/2024/05/21/banyak-penyaluran-bansos-tak-tepat-sasaran-legislator-minta-kemesos-segera-perbaiki-dtks/

Dampaknya adalah sebagian masyarakat mungkin akan menjadi malas ketika mereka hanya disuapi oleh pemerintah melalui program bantuan langsung mereka. Padahal yang seharusnya mereka lakukan adalah terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup atau bahkan memperbaiki situasi. Juga saya melihat orang yang tidak mendapat bantuan akhirnya mereka merasa kecewa dengan mengatakan sesuatu yang menurut saya tidak perlu diucapkan, padahal secara situasi ekonomi mereka juga masih sangat baik tanpa harus menerima bantuan pemerintah.

Ya benar, kesenjangan sosial masih terjadi, kesejahteraan masih belum merata, dan kemiskinan masih merajalela.

Adapun bantuan Pmerintah ataupun bansos yang beruapa bantuan tunasi seperti PKH dan yang lainnya, sedikit besarnya ini membantu masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhannya meskipun itu tidak sepenuhnya. Namun alih-laih hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarkat, justru hal ini menyebabakan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan tersebut.

Dan memang untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah dengan meningkatkan gaji karyawan dan memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha/UMKM dan juga para pertani, karena mamng mayoritas masayrakat Indonsia bekerja sebagai buruh, pelaku usaha dan petani. Akan tetapi sangat disayangkan sampai saat ini UMR di setiap daerah tak kunjung mengalami kenaikan dan adapaun bantuan yang diberikan pemerintang dala mendonrong para pelaku UMKM dan Petani, itu prosesnya cukup panjang dan bahkan banyak pemotongan, sehingga bantuan yang samapi kepada masyarakat itu tidak sesuai.

Disisi lain untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarkat saya kira kuncinya itu hanya dua, yaitu kesehatan dan pendidikan. Karena disaadari ataupun tidak, biaya rumah sakit itu sangat memeras masyarakat, dan bahkan untuk bisa mendapatkan kesehatannya kembali seorang buruk rela melakukan pinjaman, pelaku usaha rela menjual usahanya dan seorang petani rela menjual tanahnya demi bisa membayar biaya rumah sakit dan kembali mendapatkan kesehatannya. dan pada akhirnya seorang buruh harus terlilih hutang, seorang pelaku usaha harus kehialangn usahanya dan seorang petani harus kehilangan garapannya, yang membaut mereka jatuh miskin. Dan begitupun mengenai pendidikan, demi anaknya bisa bersekolah hingga meraih gelar sarjana, seseorang rela menjual tanah ataupun meminjam uang, namun setelah anakanya lulus dan mendapatkan gelar sarjana, mereka hanya bekerja sebagai honorer dengan gaji yang kecil, dan bukan tidak ingin mencari pekerjaan dengan uapah yang besar tetapi karena minimnya kesempatan bekerja, jadi mau tidak mau pada akhirnya menjadi seorang honorer. Dan bekerja sebagai honorer, jangankan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan semaa kuliah, untuk bisa bertahan hidup dari upah yang didapatpun sangat sulit. Ya benar, kesenjangan sosial masih terjadi, kesejahteraan masih belum merata, dan kemiskinan masih merajalela.

Adapun bantuan Pmerintah ataupun bansos yang beruapa bantuan tunasi seperti PKH dan yang lainnya, sedikit besarnya ini membantu masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhannya meskipun itu tidak sepenuhnya. Namun alih-laih hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarkat, justru hal ini menyebabakan ketergantungan masyarakat terhadap bantuan tersebut.

Dan memang untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah dengan meningkatkan gaji karyawan dan memberikan bantuan langsung kepada pelaku usaha/UMKM dan juga para pertani, karena mamng mayoritas masayrakat Indonsia bekerja sebagai buruh, pelaku usaha dan petani. Akan tetapi sangat disayangkan sampai saat ini UMR di setiap daerah tak kunjung mengalami kenaikan dan adapaun bantuan yang diberikan pemerintang dala mendonrong para pelaku UMKM dan Petani, itu prosesnya cukup panjang dan bahkan banyak pemotongan, sehingga bantuan yang samapi kepada masyarakat itu tidak sesuai.

Disisi lain untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarkat saya kira kuncinya itu hanya dua, yaitu kesehatan dan pendidikan. Karena disaadari ataupun tidak, biaya rumah sakit itu sangat memeras masyarakat, dan bahkan untuk bisa mendapatkan kesehatannya kembali seorang buruk rela melakukan pinjaman, pelaku usaha rela menjual usahanya dan seorang petani rela menjual tanahnya demi bisa membayar biaya rumah sakit dan kembali mendapatkan kesehatannya. dan pada akhirnya seorang buruh harus terlilih hutang, seorang pelaku usaha harus kehialangn usahanya dan seorang petani harus kehilangan garapannya, yang membaut mereka jatuh miskin. Dan begitupun mengenai pendidikan, demi anaknya bisa bersekolah hingga meraih gelar sarjana, seseorang rela menjual tanah ataupun meminjam uang, namun setelah anakanya lulus dan mendapatkan gelar sarjana, mereka hanya bekerja sebagai honorer dengan gaji yang kecil, dan bukan tidak ingin mencari pekerjaan dengan uapah yang besar tetapi karena minimnya kesempatan bekerja, jadi mau tidak mau pada akhirnya menjadi seorang honorer. Dan bekerja sebagai honorer, jangankan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan semaa kuliah, untuk bisa bertahan hidup dari upah yang didapatpun sangat sulit.