~Snip~
Ketidakadilan akan terus terjadi selama masih ada pejabat yang menduduki posisi sentral dalam pemerintahan yang masih menerima suap.
Hukum seakan selalu tajam kebawah dan tumpul keatas, itu semua terjadi karena para pejabat merasa tidak cukup dengan jagi dan tunjangan yng diterima setiap bulan. Padahal, negara telah membayar mereka dengan gaji tinggi. Selama mereka tidak takut pada Tuhannya, jangan pernah keadilan akan tegak di negeri ini.
Mereka lebih takut terhadap lagu dan lukisan daripada Tuhan..!!! Mereka menganggap kritik sebagai ancaman dan melanggar konstitusi. Seperti yang terjadi pada seniman asal Yogyakarta, Yos Suprato gagal menggelar pameran Lusikan di Galnas, karena pemerintah menilai ada beberapa lukisan yang dinilai terlalu konrtoversial dan sensitif, begitu pula dengan yang terjadai pada Band Sukatani yang harus mentake-down lagunya karena dianggap melanggar integritas institusi kepolisian. Kritik tajam terus dibungkam, padahal sudah dilindungi undang-undang.
Dan saya teringat dengan apa yang pernah disampaikan oleh Prof. Mahfud MD yang kurang lebih seperti ini; "Ketika ada perkara, kalau bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, lebih baik diselesaikan dengan cara kekeluargaan, karena kalau sampai ke pengadilan, yang hilang tadinya kambing, tapi setelah dilimpahkan ke pengadilan anda justru akan kehilangan sapi." Ini adalah sebuah hal yang menaggambarkan akan betapa buruknya sitem hukum dan pengadilan di negara kita.
Info lebih lengkap, Sumber;