Ada banyak bantuan langsung yang diberikan oleh pemerintah saat ini baik dalam bentuk uang tunai maupun sembako. Program pemerintah bukan memberikan jalan untuk masyarakat mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan memberikan bantuan justru akan membuat mindset orang semakin malas untuk bekerja. Belum lagi bicara gonjang-ganjing karena si A mendapatkan bantuan sedangkan si B yang lebih layak tidak mendapatkannya, ini yang terjadi di dalam masyarakat kita karena saya melihat terkadang bantuan tersebut juga tidak tepat sasaran.
Program yang dilakukan oleh pemerintah memang bagus karena mereka mencoba membantu masyarakat akan tetapi seharusnya program yang diberikan berupa pengembangan sumberdaya manusia sehingga kedepan mereka bisa hidup mandiri dan tidak hanya bergantung pada bantuan dalam bentuk uang tunai maupun sembako.
Ada kata-kata bijak yang mengatakan "Berilah Kail, Jangan Ikannya" kata bijak ini sangat tepat untuk menanggapi isu Bansos ini, dimana orang yang butuh bantuan itu harus diberikan kemandirian, bukan ketergantungan. Karena Bansos ini sudah seperti zat adiktif kepada masyarakat kelas bawah—mereka ketergantungan pada bantuan pemerintah sampai membuat mereka tidak bisa mandiri.
Bisa dilihat anggaran Bansos itu tidak berkurang dari tahun ke tahun, malah justru semakin meningkat, pada tahun ini saja anggaran Bansos itu sekitar 79 triliun. Jelas ini ada yang salah dalam mekanismenya, karena jika program Bansos ini efektif, maka seharusnya jumlah penerimanya itu semakin berkurang—jika itu semakin bertambah, artinya ada suatu yang salah. Pemerintah harusnya bisa melihat hal tersebut, dan mengatasi akar masalahnya, bukan malah memberikan bantuan terus-menerus kepada kalangan bawah ini, jika terus seperti itu artinya pemerintah tidak jauh berbeda dengan orang yang memberikan duit ke para pengemis.