Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Pemerintah, Bantuan dan Dampak Negatif Untuk Masyarakat
by
silpersurfer
on 03/03/2025, 19:33:24 UTC
Di negara kita, tingkat kemiskinan masih sangat tinggi, ini adalah data dari 2024 yang bisa dilihat disini
Namun kali ini, saya tidak akan berfokus pada angka kemiskinan, akan tetapi saya akan membicarakan program pemerintah untuk bisa membantu atau  mengurangi tingkat kemiskinan, salah satunya adalah program bantuan.

Program pemerintah dalam hal ini saya mendukung, akan tetapi mungkin ada yang cara  lebih baik lagi daripada memberikan bantuan langsung tunai. Karena seperti kata pepatah "Lebih baik kita mengajari cara memancing daripada memberi seekor ikan". Bukan hanya itu, karena terkadang bantuan yang diturunkan juga tidak tepat sasaran. Ada banyak sumber yang bisa kita baca, salah satunya adalah https://emedia.dpr.go.id/2024/05/21/banyak-penyaluran-bansos-tak-tepat-sasaran-legislator-minta-kemesos-segera-perbaiki-dtks/

Dampaknya adalah sebagian masyarakat mungkin akan menjadi malas ketika mereka hanya disuapi oleh pemerintah melalui program bantuan langsung mereka. Padahal yang seharusnya mereka lakukan adalah terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup atau bahkan memperbaiki situasi. Juga saya melihat orang yang tidak mendapat bantuan akhirnya mereka merasa kecewa dengan mengatakan sesuatu yang menurut saya tidak perlu diucapkan, padahal secara situasi ekonomi mereka juga masih sangat baik tanpa harus menerima bantuan pemerintah.

Sedikit tambahan, ketika kesenjangan sosial terus terjadi, kesejahteraan belum benar-benar tercipta dan kemiskinan masih merajalela. Pemerintah untuk menekan angka kemiskinan masyarakat, alih-alih dengan meningkatkan kesejahteraan masyarkat, pemerintah justru menetapkan bahwa seseorang dianggap tidak miskin jika pengeluarannya setara dengan Rp148.750 per minggu atau Rp21.250 per hari. Namun dibalik harga komditas dan energi yang terus mengalami kenaikan, apakah dengan pengeluaran 21.250 per hari bisa benar-benar kebutuhan seseorang di setaip harinya..?

Dan adapun bantuan yang dikucurkan oleh pemainh untuk membantu mereka yang tidak bercukupan, nayatanya ini masih dinilai kurang efektif untuk bisa meningkatkan agka kesejahteraan masyarakat, terlebih lagi seperti yang anda sampaikan, banyak bantuan yang diturunkan oleh pemerintah itu diniali belum tepat sasaran. Dan sebagai contohnya saja adalah Gas Elpiji 3 Kg atau yang kita kenal dengan sebutan gas melon. Gas yang seharusnya justru diperuntukan bagi mereka yang kurang mampu, justru mereka yang berkukupanpun berburu gas melon, sehingga tak jarang gas melon ini seringkali mengalami kelangkaan. Disisi lain, Gas LPG 3 Kg yang sudah di subisdi oleh perintah yang seharusnya itu dijual dengan harga Rp.12.750, namun nayatanya ketika sampai ke masyarakat harganya bisa menjapai kisaran Rp.20.000 lebih. dan hal ini dikarenakan terlalu banyak tangan yang bermain didalamnya.

Sumber; liputan6.com & kompas.com