Hutang ini akan terus mengikat secara terus menerus jika rantai korupsi dan mengandalkan barang import untuk pemenuhan kebutuhan masayarakat indonesia yang pada darnya kita juga bisa memnuhi kebutuhan kita sendiri di tanah yang kaya ini, ane berpikir mungkin saja para oknum itu sengaja membuat negeri ini tidak pintar dan bodoh dalam pengelolaan sumber daya alam supaya hanya bisa di keruk oleh mereka yang ingin menjajah bumi Nusantara ini.
Kita melihat ada beberapa perlawanan dari para koruptor di negara ini dengan mengandalkan mahasiswa untuk mendemo dan menyebarkan isu indonesia gelap dimana bertepatan sedang menagkap para koruptor-koruptor kelasa kakap, ane pikir Prabowo juga memiliki posisi yang belum nyeman untuk melakukan eksekusi secara langsung dimana dia juga masih menyuarakan permpasan aset dan juga hukuman mati, akan tetapi situasi sikologis politk sekarang belum begitu aman karena jika melihat DPR masih menolak RUU perampasan aset, jika RUU di sahkan ada kemungkinan untuk di tingkatkan ke hukuman mati setelahnya.
Nah, mari bersatu unjuk rasa besar-besaran baik melalui medsos maupun demonstrasi agar undang-undang pemiskinan koruptor disahkan. Justru ketika banyak kasus korupsi terbongkar, momennya tepat agar banyak institusi, banyak mata, yang menyaksikan, memantau, serta menaikan pihak berwenang agar bekerja dengan cerdas dan jujur. Kalau masalah korupsi di Indonesia ini sebenernya SISTEMNYA yang harus diganti karena masyarakat juga mulai pesimis dengan pemberantasan korupsi. Banyaknya pengungkapan kasus korupsi oleh presiden Prabowo dianggap sebagai pergantian pemain atau istilah narasi sama ganti lakon.
Kalau masalah hutang asal untuk produktif sebenarnya masih bisa dimaklumi, tetapi hutang pemerintahan sebelumnya untuk konsumtif, Rasanya gak adil kalau yg hutang pemerintahan SBY dan Jokowi yang harus bayar era Prabowo. Indonesia sudah masuk dalam jebakan hutang. Indonesia itu sangat kaya akan sumber daya alam, tetapi negara lain yang menikmati, indonesia hanya menjadi tempat eksplorasi. Pada level ini kesalahan ada di pemerintah dan rakyat Indonesia. Pemerintahnya lalai dalam memngelola SDA agar mensejahterakan bangsa dan negara sedangkan masyarakatnya abai dan seringnya merusak sumber daya alam dan alamnya sendiri sebagai ekosistem.