Dilingkungan saya saat ini banyak sekali kegiatan yang bersifat musiman, contoh seperti sebelumnya booming fotoshot entah itu outdoor atau indoor, hal ini membuat banyak orang mencoba untuk memulai sebuah bisnis ini tapi ya karena memang hanya mengikuti trend saja banyak orang yang memulai bisnis ini dan tidak bertahan lama, hal lainnya sama seperti mereka yang membuka jasa edit foto pun mengalami kasus yang sama dengan tidak bertahan lama, tapi mungkin bagi mereka yang memang memiliki keinginan sungguh akan terus melakukannya meskipun situasinya tidak mendukung.
Saya sendiri sebenarnya mengambil sekolah yang berjurusan dengan fotografer tapi saya tidak menekuninya saya lebih memilih pada otomotif yang saya senangi meskipun kadang ketika teman saya membututhkan partner untuk memotret saya mengambilnya dan disitulah penghasilan tambahan saya.
Hal yang perlu diperhatikan adalah ego kita, kita harus bisa menurunkan ego kita sendiri karena dengan seperti itu bisa membuat kita melakukan apapun tanpa adanya rasa malu untuk memulai lagi pula penghasilan tambahan saat ini bisa diperoleh dari banyak hal seperti menjadi juru parkir ya kadang saya pun melakukannya.
Ya, fenomena seperti ini memang terjadi hampir di setiap daerah. Banyak orang yang terlalu mengikuti tren tanpa benar-benar memiliki komitmen jangka panjang terhadap usaha yang mereka jalani. Ketika sesuatu sedang booming, mereka berbondong-bondong masuk, tetapi ketika tren mulai meredup, banyak yang akhirnya gulung tikar. Hal ini tidak hanya membuat persaingan semakin ketat, tetapi juga bisa melemahkan atau bahkan mematikan usaha orang-orang yang memang sudah lama berkecimpung di bidang tersebut.
Pada akhirnya, mereka yang benar-benar kuat dan konsistenlah yang akan bertahan. Saya pun mengalami hal serupa. Setelah merasa tidak mampu lagi bersaing dalam dunia usaha, saya akhirnya memilih menjadi karyawan pabrik, bekerja dari pagi hingga sore. Namun, untuk menambah penghasilan, saya juga membuka jasa servis barang elektronik kecil-kecilan di rumah. Walaupun pelanggannya hanya tetangga sekitar dan penghasilannya tidak seberapa, setidaknya cukup untuk membeli rokok dan bensin. Yang penting tetap ada usaha dan semangat untuk mencari penghasilan tambahan.
Justru saat ini meskipun banyak yang berkata mencari uang lebih sulit tetapi kenyataannya mendapatkan uang juga semakin mudah dengan adanya media sosial. Saat ini netizen diserbu dengan pasar online produk digital. Banyak afiliator yang membuka dan menjanjikan income 1 hingga 3 digit. Energi untuk memulai ada tetapi mereka lupa bahwa mengerjakan sesuatu yang baru itu seperti lari maraton, yang garis finishnya jauh dan lama. Karena pada kenyataannya dalam usaha itu yang mahal bukan modal awal tetapi pengalaman. Teori yang diberikan afiliator kadang mudah tetapi ketika diduplikasi ternyata berbeda. Perlunya bangkit 101x ketika kita gagal 100x begitu juga seterusnya.
Trend atau viral sebenarnya saat yang tepat untuk memulai karena banyak orang sedang hype sehingga bisa untuk uji pasar. Nah setelah itu harus benar-benar dianalisa dan direview pendapat pasar/konsumen akan produk kita. Konsumen itu sifatnya dinamis, kita sebagai pengusaha harus up to date dan bergerak kreatif mengikuti trend dengan tujuan survive. Contoh tidak selalu jika kuenya enak pelanggannya banyak dan bisnis berkembang. Begitu juga sebaliknya yang rasa makanannya biasa saja bisa ramai karena rajin live dan membagikan kegiatan harian untuk branding.
Apakah boomingnya online store juga merupakan tren atau selanjutnya offline store akan merajai lagi, saat ini banyak konsumen yang kecewa dengan kualitas barang dari belanja online. Pada akhirnya pasar harus bisa membaca keinginan konsumen agar bisa survive.