Bisa disimpulkan kalau diluar negri itu pekerja lebih mendapatkan apresiasi drpd di dalam negri sendiri. Tidak perlu istilahnya pekerjaan dengan jabatan, katakanlah OB atau apapun yang istilahnya bisa dikatakan di negri sendiri itu sebagai pekerja kasar, di luar negri pun pendapatannya jauh lebih tinggi. Tetapi tetap saja harus bijaksana ketika memutuskan untuk pergi ke luar negri demi pekerjaan karena hal ini pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan alias bukan sekedar modal nekat berangkat. Perlu persiapan macam2 biar disana pun tidak malah jadi gelandangan ga jelas.
Utamanya jika ingin berkarir dan mencari penghidupan yang lebih baik di luar negeri alangkah baiknya untuk mempelajari bahasa negara tersebut dan kalau bisa mempelajari juga tentang persiapan sebelum memutuskan untuk berangkat ke luar negeri. Minimalnya bisa mencoba ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Atau kalau semisal ke Eropa atau Amerikan setidaknya memiliki cukup uang untuk tiket pulang dan bertahan hidup selama beberapa waktu. Tetapi kembali lagi kalau di luar negeri setahu saya lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena persyaratannya biasanya tidak aneh-aneh.
Kalau untuk masalah bahasa menurut saya jelas itu sudah merupakan sesuatu yang harus di kuasai terlebih dulu sebelum seseorang berangkat kerja ke luar negri, dan biasanya pihak agen yang bertugas untuk memberangkatkan TKI juga sudah mempersiapkan kelas bahasa tersebut karena memang itu sudah menjadi persyaratan utama yang harus di miliki oleh seorang TKI agar mereka bisa bersosialisasi dengan lancar di negara tujuannya, saya juga memiliki salah satu teman yang baru saja berangkat ke jepang, dia mengikuti les bahasa terlebih dulu selama 3 atau 6 bulan.
Ide untuk mencoba ke negara tetangga mungkin itu bagus, tetapi kemanapun itu kalau yang namanya sudah merantau ke luar negri tetap saja memiliki mental dan ketegasan terkait keputusan itu harus di miliki walaupun target kita ke negara tetangga yang tidak terlalu jauh.