Beberapa bulan terakhir, saya mengamati fenomena menarik di kalangan mahasiswa . Semakin banyak anak muda usia 18-24 tahun yang mengalokasikan uang sakunya untuk membeli Bitcoin, bukan lagi ditabung di bank konvensional atau dihabiskan untuk konsumsi.
Ini dari riset Om sendiri atau dapat data dari sumber tertentu?
Wajar kalau mahasiswa lebih tertarik investasi BTC daripada menabung ke bank. Investasi BTC bisa dikelola sendiri dan nilainya bisa meningkat seiring waktu. Sedangkan menabung di bank malah menghabiskan uang untuk membayar biaya bulanannya dan nilainya malah menyusut (bukan bertambah).
Generasi Z Indonesia tampaknya memiliki perspektif yang sangat berbeda tentang investasi dibanding generasi sebelumnya. Mereka tumbuh di era disrupsi digital, menyaksikan bagaimana teknologi mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk keuangan. Bitcoin bagi mereka bukan sekadar aset spekulatif,
Generasi sebelumnya juga mengalami dan menyaksikannya sendiri. Hanya saja perspektifnya berbeda karena generasi Z lebih familiar dengan digital. Jadinya generasi Z lebih mudah menerima dan tertarik dengan investasi digital seperti crypto atau Bitcoin. Sedangkan generasi lama masih mikir-mikir karena mereka anggap investasi digital ini masih tergolong investasi jenis baru.
Pertanyaannya: Apakah transformasi ini hanya tren sesaat atau benar-benar perubahan paradigma investasi? Bagaimana dampaknya terhadap adopsi Bitcoin secara nasional dalam 5-10 tahun ke depan?
Kalau semakin banyak yang invest Bitcoin atau crypto lainnya, maka crypto akan semakin familiar di Indonesia. Adopsinya harusnya akan lebih mudah kalau makin banyak yang terlibat atau bergabung dengan investasi Bitcoin. Ya semoga saja bukan ikut-ikutan karena hype, bakal mudah gembos mentalnya kalau cuman sekedar ikut hype.