Untuk menggambarkan bagaimana kondisi sesungguhnya seperti kehabisan kata-kata karena nanti dapat dinilai bahwa sistem yang sudah rusak dari dalam.
Jika judi online seperti sebuah kejahatan, sistem bisa memberikan solusi sebagai bentuk pencegahan, tetapi itu tidak terjadi. Yang ada hanya kata bahwa nyawa lebih murah harganya dari segepok uang setoran yang diterima.
Sudah. Jangan lagi kaitkan dengan masa depan anak sekolah. Mereka pintar memanfaatkan internet, jadi mereka bisa memainkan judi karena tidak ada pencegahan. VPN di pasang, mereka bisa daftar dan setor. Lalu, main.
Ngurus rumah tangga saja tidak sanggup, ngurus judol lagi.
Banyak aspek yang harus diperhatikan untuk mencegah judi online semakin membabi buta saat ini, pertama sekali mulai dari keluarga atau peran orang tua dalam mengawasi anaknya namun sekarang tidak hanya anak-anak sudah ada orang tua bahkan seorang ayah terjerumus dalam judi online. Banyak rumah tangga yang hancur karena judi online bahkan di daerah saya kasus perceraian alasan judi online sangat meningkat setiap bulannya.
Kalau menurut saya pencegahan paling dasar selain peran pemerinth harus ada regulasi dan pengawasan ketat gerai membuka jasa layanan top up, pemerintah harus tegas kalau ada toko atau jasa top up ke situs judi atau topup dana. Banyak orang yang menggunakan gerai atau jasa topup untuk deposit ke akun judi mereka, kalau jasa ini distop otomatis bisa mengurangi angka kasus judi online tidak meningkat lagi.