...
Jangan terlalu bergantung pada bansos pemerintah yang cairnya tidak jelas, jtidak heran alokasinya kadang hanya ke orang orang terdekat saja dan yang seharusnya layak malah tidak mendapatkan apap apa. Ketergantungan semacam inilah yang membuat masyarakat tidak mau berkembang dengan pergolakan ekonomi.
rejeki dan privilege setiap orang berbeda beda gan, ini yang menyebabkan masih banyaknya orang2 yang mengharapkan mendapatkan bansos dari pemerintah, tetangga saya banyak yang msih mengharapkan dapat bansos dari pemerintah namun malas berusaha untuk dapat penghasilan lebih.
Akan tetapi disini lain karena masyarakat yang beragam kita tidak bisa menekankan mereka bekerja keras jika lapangan pekerjaan sulit, pabrik pabrik banyak mengutamakan wanita ketimbang laki laki dan itupun tidak gratis karena pungli ada di dalamnya.
wah, saya sudah lihat sendiri pabrik sekarang ini lebih mengutamakan pekerja wanita ketimbang pria, bukan hanya untuk mengurangi tingkat pengangguran gender wanita namun untuk menekan tingkat kedisplinan pabrik (mereka bilang karyawan wanita lebih mudah di atur, loyal, ulet, rajin ketimbang karyawan pria)
Maaf kalau baru ngebales lagi soalnya ketumpuk, tapi saya harus merespon ini mengingat kalau dari segi kinerja ane rasa soal kedisiplinan, rajin dan bisa diatur tergantung masing masing individunya sebab banyak di luar sana wanita yang bekerja dan suaminya nganggur jadi status yang sering kali direndahkan. Kayak film Dunia terbalik dan katanya alasan Emansipasi, wanita karir dan tuntutan ekonomi, itu semua kembali ke masing masing kalau sudah urusan ekonomi kita tidak berhak ikut campur. Intinya fenomena ini harus tetap jadi tantangan, khususnya untuk pria agar lebih kompeten, mau berkembang dan harus memperjuangan apa yang selayaknya diperjuangkan demi menafkahi keluarga. Makanya kalau bisa berkarya, kerja serabutan, buruh, tani pokoknya jauh lebih baik daripada terus terusan bergantung pada program/bantuan pemerintah.