Hanya China yang mampu mengambil sikap perang dagang dengan Amerika serikat karena saat ini kedua negara inilah yang menjadi negara maju yang terus berkembang dengan bermacam teknologi yang mereka kembangkan. Bagi China mereka sama sekali tidak takut karena mereka adalah salah negara yang mampu membuat apapun yang mereka mau, menciptakan apapun yang mereka suka.
Selain China, negara-negara lain pun mengambil sikap. Hanya saja tidak sekeras respon China yang ikut menaikkan tarif untuk US. Sedangkan negara lain lebih memilih jalur negosiasi dengan US, tentu ini yang memang diharapkan oleh US. Pemerintah US pasti mengambil keuntungan sendiri dengan jalur negosiasi ini. Beda hal dengan China, mereka tidak gentar karena mereka punya power di bidang ekonomi global dan bahkan juga secara kekuatan militer. Selain itu China memang tidak bergantung dengan US, perekonomian mereka tetap berjalan baik tanpa US.
Yang jadi imbas dari kenaikan tarif perdagangan adalah negara negara yang belum kuat kemajuannya sehingga ketika raksasa bertarung dimana korbannya adalah negara yang belum terlalu kuat dengan penyesuaian tarif dagang yang di krluarkan oleh trump.
Yang jelas yang kena imbas langsung yaitu negara-negara yang perekonomiannya masih bergantung dengan US. Sedangkan negara-negara China CS yang tidak bergantung dengan US, mereka tidak punya masalah besar dengan kebijakan tariff Trump. BTW Rusia dan Korut tidak kena tariff Trump, konon katanya itu karena tariff untuk kedua negara ini sudah tinggi.