Mindset yang dimiliki warga negara kita itu terlalu fokus kepada hal yang sebenarnya simple tidak ingin mencoba sesuatu hal merepotkan karena mereka tidak ingin mempelajari secara menyeluruh tetapi ingin mendapatkan uang dengan cepat.
Kebanyakan nitizen +62 itu hanya menjadi penikmat bukan menjadi seorang yang kreatif di bidang apapun lebih tepat masih banyak yang malas untuk melakukan atau mempelajari sesuatu yang baru di media sosial, kalau soal nyinyir itu paling jago

Nah ini, Bener banget mas karena memang terkadang kalo urusan nyinyir kita jelas paling bisa tetapi ketika berada di situasi dimana kita dihadapkan dengan hal-hal yang bersifat akan mendapatkan nyinyiran dari orang lain kita cenderung lebih menghindar karena memang tidak ingin jadi objek wkwk. Disisi lain memang terkadang kebanyakan warga 62 juga lebih melihat kepada hasil bukan kepada proses sehingga ketika mereka melihat ada potensi cuan dari beberapa hal termasuk dari investasi, trading atau bahkan buat konten maka sudah pasti mereka akan berlomba-lomba berada disana tanpa peduli mereka bisa atau tidak yang penting buat karena mereka melihat kepada hasil yang orang lain miliki dulu bukan mencoba dengan mempelajari sebagai bentuk prosesnya.
Kita bisa ambil untuk penghasilan tambahan dari media sosial misalnya. Saat ini di daerah saya banyak sekali orang dari anak-anak bahkan sampai orang tua yang membuat konten di fb pro tetapi mereka hanya mencoba untuk membuat konten tetapi tidak ingin mempelajari seluk beluk dari hal itu bahkan mereka terkadang bingung dengan apa yang mereka lakukan, itu sebenarnya menjadi salah satu contoh konkret dimana mayoritas masyarakat kita hanya mencoba meniru yang sudah ada tetapi tidak ingin mempelajari secara keseluruhan.
Sama gan di kampaung daerah ane juga banyak tuh ibu ibu yang mencoba memperoleh penghasilan tambahan di FB pro, tapi ya memang konten nya tidak ada yang menarik hanya video kata kata saja terus cuma ngandelin komen "
salam interaksi"

jadi mungkin saja mereka masih ada rasa malu untuk membuat konten apapun yang menampilkan wajah nya atau tidak ada ide untuk membuat sketsa komedi karena biasa ini yang view nya banyak, jadi kalau tidak mempelajari seluk beluk perkontenan maka akan susah berkembang yang ada nanti nya jadi malas lagi.
Karena itu tadi mas, mereka terkadang hanya melihat kepada hasil tetapi tidak ingin mencoba sebuah hal lebih termasuk kontribusi secara langsung dimana padahal buat konten yang bagus itu butuh sebuah hal yang memang mementingkan kreatifitas tetapi karena yang dilihatnya terkadang hanya aktivitas sehari-hari atau bahkan merekam sesuatu yang bisa dikatakan tidak berguna dari orang lain maka mereka mencoba untuk menerapkan hal itu sebagai sarana untuk mereka menaikan views yang padahal justru itu membuat mereka terlihat sama. Sulit memang melihat hal-hal seperti ini karena memang seperti yang mas nya katakan terkadang banyak konten konten baru yang hanya mengandalkan "salam interaksi" sebagai cara mereka karena menganggap itu adalah hal yang bagus untuk saling suport

Begitupun dalam trading atau investasi di kripto khsususnya dimana tidak sedikit orang yang fomo tetapi hanya memiliki modal dari menonton video dari beberapa influencer tanpa mempelajari lebih jauh karena mereka selalu menganggap yakin apa yang dikatakan influencer besar itu benar. Tidak sedikit pada akhirnya orang yang terjebak dalam pemahaman yang salah terutama untuk trading dan investasi karena mereka hanya menelan infomrasi mentah-mentah tanpa menyaringnya terlebih dahulu hanya karena mereka berharap dengan masuk dan berada di kripto dengan cepat maka mereka juga akan mendapatakn keuntungan dengan cepat juga.
Ini seperti temen saya yang FOMO akibat mengenal temen nya di tempat kerja dan ngobrol dia sukses di kripto lebih tepat nya perdagangan, dia langsung deposit 5jt di kripto dan melakukan perdagangan future, tau gak habis dalam waktu dua hari karena market terus turun akhirnya kena liquid.
Nah memang seperti itu gan masih banyak orang FOMO akibat pengaruh orang lain tanpa mempelajari terlebih dahulu, dan dalam trading kripto itu tidak gampang butuh tahunan untuk menguasai banyak keterampilan dalam trading.
Itu wajar karena kemungkinan tidak sedikit orang yang fomo seperti ini mengalami kehancuran dan mungkin saya adalah salah satu mantan dari fomo tersebut ketika berada di awal-awal saya mengenal kripto beberapa tahun lalu

Ambisi saya untuk menfapatkan keuntungan yang besar justru harus berakhir dengan kegagalan yang pada akhirnya saya harus menerima hal pahit dimana saya kehilangan hampir keseluruhan uang pertama yang saya depositkan dari hasil tabungan sisihan gaji saya, tetapi memang itu bisa menjadi titik balik karena pada akhirnya saya justru berfikir bahwa mengikuti nafsu justru akan membawa kesengsaraan sehingga setelah itu sampai sekarang saya tidak menyentuh trading future karena bagi saya itu jelas sangat beresiko tinggi dan saya tidak ingin mengalami moment yang sama sepeerti yang saya rasakan beberapa tahun silam.