Untung saja saya menolak ajakan kopdar tersebut karena berpikiran itu tidak begitu penting dan bisa saja ada potensi bahaya.
Saya sedikit penasaran, gimana cara anda menolaknya?, apa mengelak kalau punya btc?, atau mengelak kalau teman sampeyan itu bohong?.
Soalnya, sampeyan sudah tercetus punya bitcoin, artinya, sampeyan sudah jadi target, dan kemungkinan untuk dimata-matai pasti ada untuk kriminal mengetahui dimana sampeyan simpan private key dan seed btcnya.
Kemarin saya bilang kalau saya ada kerjaan ke luar kota jadi gak ada waktu buat kopdar. awalnya dia juga agak maksa buat ketemuan gitu, tapi saya read aja chatnya. Tapi ini memang pure kesalahan saya, terlalu polos ngasih tahu tentang Bitcoin ke teman yang baru kenal berapa bulan, untung aja itu cuman teman tongkrongan doang, jadi dia gak begitu tahu dimana saya tinggal dan apa yang sebenarnya saya kerjakan.
Jadi ini sekaligus pengalaman juga buat kita semua, biar gak terlalu gampang percaya sama orang lain kali, apalagi yang baru kenal. Karena kita tidak tau isi hati dan pikiran orang lain.
Dengan kejadian seperti itu bisa membuat kita lebih berhati-hati untuk mengatakan bahwa kita bermain di Bitcoin. Setidaknya kita benar-benar mengenal teman kita dan bisa menjaga kepercayaan dengan baik. Untung saja itu teman tongkrongan jadi Om bisa kasih alasan entah itu lagi sibuk atau lagi di luar kota supaya tidak memaksa untuk kopdar.
Kita tidak akan pernah tahu orang-orang yang akan berniat jahat kepada kita jadi kitalah yang perlu berhati-hati dengan tidak mengumbar tentang kepemiliki kripto kita kepada banyak orang. Kripto sekarang sudah semakin terkenal dan mungkin saja di kota kita sudah lebih banyak yang mengetahuinya. Kita hanya bisa berhati-hati.