Saya yakin banyak rakyat menolak program ini (walau orang tuanya gak repot bikin bontot untuk anaknya) karena berdasarkan survey yang saya tanya di sekeliling saya, hampir 90% menolak program MBG, karena program ini berdampak ke kehidupan mereka. Penjual gorengan tidak setuju, karena jualan mereka sepi, PNS tidak setuju karena mengurangi penghasilan SPPD mereka yang disunat. Ibu rumah tangga tidak setuju karena banyak anak-anak keracunan karena MBG. Bahkan hingga hari ini, anak saya belum pernah sama sekali dapat MBG, sudah hampir setahun berjalan, tapi makan siang tersebut tidak ada, jadi MBG ini sebenernya buat apa selain untuk mematikan roda perekonomian.
MBG ini sedari awal adalah proyek ambisius dari Presiden tanpa melakukan riset yang mendalam dan pikir panjang. Saya menduga kampanye MBG karena ingin meraup suara dari sebagian besar rakyat Indonesia yang cukup mudah tergiur dengan bantuan-bantuan seperti uang atau sembako. Saya masih ingat di daerah saya ketika musim kampanye ada teman saya yang pro Prabowo mengatakan bahwa program MBG ini adalah harapan yang dinanti-nantikan rakyat Indonesia dari seorang presiden.