Saya memiliki teman seperti ini bahkan dia melakukan hal yang bagi saya diluar nalar karena mempertaruhkan segalanya (keuangan yang dia miliki) dari hasil keuntungan sebelumnya bahkan menjual beberapa properti untuk menunjang mereka sebagai modal yang pada akhirnya justru sekarang dia merasakan kepahitan dimana trading yang dibanggakan dengan modal yang besar tidak berakhir dengan baik.
Tetapi dalam hal ini saya juga tidak bisa berbicara banyak karena pada akhirnya orang-orang yang ambisius terhadp sesuatu termasuk menilai tentang perdagangan tidak akan bisa dinasihati karena memang ini adalah watak dimana ketika mereka yakin dengan apa yang dilakukan maka tidak akan ada seorang pun yang bisa menghentikan tetapi hal itu bisa berhenti secara sendirinya atau bahasa kasarnya adalah sadar ketika mereka merasakan dampak atau resiko yang memang mereka tidak sadari bahwa itu ada sejak awal.
Gawat juga tuh mas kalau sudah sampai begitu. Itu bahkan bukan lagi ke ambisi tapi lebih kepada kacanduan kayaknya.

Atau jangan-jangan temannya bahkan tidak terlalu memakai managemen resiko dan keuangan. Ngeri juga ya mas kalau berada pada titik tersebut. Soalnya itu ibarat mempertaruhkan segalanya hanya untuk trading. Dan itu biasanya tidak baik juga untuk mentalitas si trader. Dulu pernah ngalamin tapi modal kecil. Tapi tetap saja psikologis kayak gak tenang.
Tapi memang sulit mas menasehati orang yang sudah terlalu ambisius karena biasanya hanya kenyataan yang pahit saja yang bisa menjadi nasehat bagi orang tersebut. Saya pribadi karena penghasilannya belum banyak. jadi saya trading ya seadanya modal aja walaupun sedikit yah lumayan buat tambahan penghasilan. Kalau lagi nyangkut juga tidak terlalu menjadi beban pikiran karena memang modalnya tidak besar. gak kebayang sih kalau sampai jual property berarti itu teman masnya modalnya benar-benar besar ya alias orang kaya ya mas? kayaknya diatas ratusan juta atau bahkan lebih.
Memang benar juga sih mas kalau misalkan pakai uang longgar atau uang dingin maka mungkin emosi kita tidak akan terlalu terpengaruh secara besar alias mentalitas bisa terjaga atau istilah nya kita memang pasti akan menjadi lebih siap secara mental. Kalau saya waktu itu mungkin uangnya antara dingin dan tidak.

Intinya belum siap kehilangan mas saat itu.
jadi yah soal uang dingin dan siap dengan resiko serta siap secara mental karena juga siap kehilangan adalah modal penting yang memang harus dimiliki seorang trader. karena kalau tidak seperti itu maka siap-siap saja mental akan sedikit terganggu kalau misalkan dihadapkan pada kerugian.
Itulah pentingnya bagaimana kita mengatur keuangan dalam hidup kita supaya kita bisa mengatur anggaran berapa untuk trading dan anggaran berapa untuk kebutuhan hidup dan lainnya. Biasanya mereka yang terlalu terbawa semangat trading sampai-sampai melupakan kebutuhan primer mereka sendiri dan mengutamakan trading dulu dan berharap dapat untung cepat dan besar dari trading. Yang berakibat pada ketidak tenangan diri dalam melakukan analisa yang bisa mempengaruhi kejelian kita dalam meneliti atau menganalisa pasar itu sendiri.
Selain itu mentalitas tidak bisa dibangun secara tiba-tiba. Itu membutuhkan waktu dan pembiasaan diri. Seperti trader berpengalaman dan trader tidak berpengalaman akan jelas terlihat bagaimana mereka menyikapi pasar dalam segi mentalitas. Baik saat rugi atau untung. Sehingga dalam hal ini maksud saya adalah mentalitas terbangun seiring bertambahnya pengalaman dipasar dan bagaimana cara kita belajar dari pengalaman tersebut.
Dulu saya juga sulit dalam mengendalikan mentalitas saya sendiri. Tapi setelah di teliti memang kesalahan saya sendiri yang memang belum faham tentang managemen uang dan managemen resiko. Sehingga trading itu tidak peduli pakai uang panas atau dingin. Sehingga hasilnya ya gitu mas jadi kena mental. Tapi untungnya saya cepat belajar dari kesalahan dan berusaha mengendalikan diri.
Dan akhirnya saya sadar kalau fokus utama tetap harus pekerjaan. Kalau soal trading kalau ada uang dingin saja. Kalau mas Ahli38 mungkin bisa fokus trading karena memang itu pekerjaannya kan ya? Jadi pikirannya bisa fokus ga kemana-mana. Kalau saya tidak bisa fokus mas. jadi ya diatur aja tradingnya juga beli saat koreksi dan jual saat sudah untung saja atau pakai swing trade.