Persaingan bisnis juga bisa bikin orang lain iri sehingga melaporkan akun tersebut. Inilah kekurangan dari e-wallet. Apa lagi jika tersambung ke nomor HP, maka pesaing bisnis akan mudah melaporkan akun (dengan nomor telepon) untuk membekukannya. Ya seharusnya, pihak DANA tidak begitu saja main beku, harus ada konfirmasi dari kedua belah pihak. Apa lagi di zaman sekarang ini kan sangat gampang memanipulasi data dengan menggunakan AI.
Pihak Dana harusnya meminta klarifikasi juga dari pihak terlapor jangan langsung bekukan akun hanya laporan dari satu pihak tanpa memberikan kesempatan buat pihak kedua menjelaskan sedetail mungkin, makanya dulu pernah pas transaksi sama CV lokal saat beli koin atau VOC Indodax diminta untuk isikan keterangan di pembayaran biar mudah menyelesaikan masalah saat ada laporan.
Kalau mau ke Emas, jangan pakai tabungan emas (yang banyak beredar sekarang). Apa lagi kita tidak menyimpannya dalam bentuk fisik (kayak di pegadaian gitu), nyicil tiap bulan, sampai batas cukup untuk beberapa gram emas, lalu emasnya baru bisa diambil jika lunas. Soalnya ya bahaya juga, kalau sewaktu-waktu pegadaiannya kolaps, atau kenapa2. Mending nabung manual, lalu jika sudah cukup beli emas secara cash dan bawa pulang.
Pas harga emas naik dua minggu lalu pada HYPE banget untuk berbondong-bondong beli terutama di toko offline, ternyata spread atau selisih nilai jual dan beli tidak hanya emas online di perdagangan offline juga selisih lumayan ya untuk harga emas. Kemaren sempat lihat di Mbanking BSI spread jual dan belinya mencapai 100k lebih untuk transaksi 1 gram emas. Di tempat saya lagi heboh orang beli emas di toko offline namun tetap menyimpan emas mereka di toko tersebut entah karena reputasi toko yang bagus atau apa, namun akhirnya viral pemilik toko tersebut membawa kabur emas milik nasabahnya dan sampai sekarang tidak dikembalikan.