Yap, mereka pasti punya alasan yang kuat mengapa melakukan akuisisi. Dari berita-berita yang saya baca, mereka tertarik dengan RWA & mereka rasa Indonesia adalah market yang cocok untuk kategori RWA, kita lihat sajalah om bagaimana kelanjutannya.
Kalau sepemahaman saya sih bukan hanya itu, tapi pokok utamanya karena Indonesia ini merupakan negara di dunia yang memiliki investasi terbesar [1]. Indonesia memiliki 15 juta pengguna aktif, dengan volume transaksi $190 miliat/tahun, pertumbuhan crypto naik 80% dalam 2 tahun ini. Artinya investor melihat Indonesia ini sebagai konsumen aktif yang bisa memberikan profit di perusahaan mereka.
[1].
https://indodax.com/academy/10-negara-dengan-investasi-kripto-terbesar/RWA yang dimaksud ini kayak token berbasis emas, yang 1 token mewakili 1 gram emas atau sejenisnya bukan ya? Apakah market di Indo emang sebagus itu sampe perlu exchange khusus untuk mengakomodasi kebutuhan usernya? Di exchange yang ane rutin pake jujur ga pernah secara sadar melihat ada promosi yang targetnya khusus pemakai RWA. Keknya masih meme yang ramai.
Apapun itu kompetisi harusnya bagus buat user selama fair. Perusahaan dalam negeri yang ga mau diakuisisi tentunya melihat peluang dapat profit bisa lebih besar kedepannya daripada menjual exchange mereka flat ke pemodal asing. Ya semoga aja makin kompetitif dan kualitas layanan makin meningkat, ga cuma banyak doang.
Real World Asset (RWA) ini tidak hanya emas, bisa juga fiat, atau jenis lain investment kayak rumah, obligasi, saham, dll. Kalau di crypto contohnya Centrifuge, berada di jaringan polkadot dan Ethereum, berupa tokenisasi piutang. Ada juga Ondo Finance, yaitu Tokenisasi obligasi pemerintah yang berada di jaringan ethereum. Artinya memang luas, dan punya prospek yang bagus di tengah berkembangnya investasi crypto di Indonesia.