Sebagai negara adidaya memang tidak diragukan lagi bahwa hegemoni AS di seluruh kawasan di dunia sangatlah kuat. Dan hanya sedikit negara yang mampu secara terang-terangan melakukan penolakan terhdap hegemoni Amerika serikat. Dan bahkan Indonesia saja yang merupakan negaara non-blok, tetap saja kita tidak bisa lepas dari hegemoni Amerika Serikat, karena satu saja keputusan dari wasington yan merugikan negara kita atau semisalnya terkena embargo maka itu bisa saja mebuat negara kita menjadi kolaps. Dan itu dikarenakan negara kita belum benar-benar madiri baik secara militer maupun ekonomi.
Namun meskipun demikian, sebesar dan sekuat apapun negara AS mereka tetap saja memiliki masalah, diamana pada saat ini AS yang merupakan salah satu negara dengan reaktor nuklir dan PLTN terbanyak di dunia, AS alami kerisis bahan baku nuklir atau uranium sebagai sumber energinya. Hal itu dikarenakan hasil tambang uranium di AS mengalami penurunan dan Kazakhstan yang merupakan eksportir utama uranium bagi AS, mereka menurunkan jumlah ekspornya karena harus membaginya dengan tingginya permintaan dari negara Rusia dan Cina. Dan kabar mengejutkannya bahwa Indonesia baru saja menemukan tambang nuklir dengan potensi uranium sebesar 24.112 ton. Namun beruntungnya Presiden Prabowo langusng mengambil langkah cepat untuk membangun kerja sama pengembangan nuklir, karena jika tidak mungkin Indonesia bisa saja menjadi sasaran empuk bagi AS untuk melakukan ekspoitasi dan mermapas kekayaan negara kita.