-snip-
btw, sama kaya postingan Rico di atas. Jadi merit source itu kan tidak digaji, cuma ditumpahin smerit oleh moderator sehingga jadi MS itu harus aktif baca post, dan objektif (walau poster tersebut musuh ente), ini yang sulit, karena orang indonesia itu profesionalitasnya sangat rendah, kalau musuh (atau orang yang beda pendapat, atau pernah debat) bikin thread atau postingan bagus gak bakal dikasih merit.
Jadi MS juga harus jeli melihat akun-akun baru yang mencoba rank up instant, karena akun-akun tersebut sebenarnya bukan newbie, tapi legendary yang "tamak" nyari job banyak-banyak di service.
Ngerubah Mindset ini sih yang susah wkwkw, Tapi saya bahkan gak ngaggep musuh, kalo masih sama-sama di SFI ya teman satu forum aja.
Kalo masih di beda-bedakan bener-bener gak bisa objektif, Debat mah udah biasa sebenarnya, namanya juga di forum saling adu data dan sebagainya, kalo kesinggung yang berarrti adalah yang salah sama diri kita sendiri.
Legendary yang tamak alias Farming akun, untuk memperkaya dirinya sendiri, sebenarnya dari tata bahasa dan sebagainya bisa cukup identik kalo di telusuri.
Contoh kayak Lokal Niegira sekarang, distribusi merit makin banyak karna MS.nya juga bertambah, maka banyak akun kloningan mulai bangkit dan ini yang perlu di waspadai juga.
-snip-
Kalau ane sih dulu ketika masih idealis dengan merit (+ meritnya banyak) bawaannya curiga mulu dengan akun newbie dan yang getol pengen rank up. Sempet dulu ane sibuk ngecekin plagiarisme, akun kloningan, dsb. Hal tsb berdampak ke kesehatan mental jadi sulit berkawan dengan semua orang. Ketika meritnya kempes kek sekarang malah happy aja bawaannya ngeforum

Kog malah kenak mental sendiri om, Sekarang karna distribusi merit dikit akun-akun kloningan pada gak muncul lagi, biasa kliatan siapa yang tetep aktif meskipun kagak ada merit.
Nah yang masih aktif-aktif ini perlu di support apalagi masih aktif buat thread baru atau postingan paling enggak ada usahanya dan bermanfaat.
Kalo sampek terlalu idealis dengan merit malah jadi beban sendiri.
Selain itu semakin kesini, penilaian seseorang terhadap kualitas postingan juga mengalami perubahan, karena saya pikir pembahasannya seperti merupakan perulangan, sehingga isi dari konteks menjadi biasa dan tidak cukup layak untuk mendapatkan merit lagi. (dulu dianggap wah karena jarang dibahas, tapi karena sekarang sering dibahas dan seringkali diulang-ulang, maka postingan tersebut menjadi biasa saja dan kuang layak mendapatkan merit sebagai apresiasi).
Masalah kualitas postingan bisa di nilai sendiri dan standart tiap orang itu beda-beda sih, Postingan atau thread yang terlihat effort banget bisa jadi kriteria yang dapet merit, apalagi yang masih belum dibahas.
Dan sekarang banyak post yang di ulang-ulang dan pembahasannya emang muter-muter disitu, maka perlu pembaruan atau penyegaran karena sekarang soal Bitcoin dan crypto juga terus berkembang dan bisa jadi banyak pembahasan baru.
Sekarang juga bukan hanya menilai dari reputasi atau rank akun saja, tapi lihat bagaimana isinya ( asalkan bukan Full hasil AI )
dan Opini pribadi juga harus di perjelas dengan parameter yang jelas.
I recommend:
- If a newbie posts something that could be even called good, then give them 1 merit. It doesn't need to be a great post.
- It's best to use all of your source merit. If you don't naturally do so, try giving people more merit per post on average. If you don't send your source merit, then nobody gets it, but if you do send it, then the recipient can pass half of it on.
Thanks!
Source: Generate with ChatGPT ( Hanya penilaian kualitas pada umumnya, karena tiap orang punya penilaian masing-masing )