Saya mendengar berita ini sejak maret 2025 lalu ketika timnas keok lawan australia. Bukan berita mengejutkan sih karena orang kita ini tidak mudah puas atas capaian seseorang. Masih untung kita dapat melenggang ke putaran ke-4 dari pada terjerembab di ronde-3. Ya mungkin karena Kluivert ini tidak sesuai ekspektasi media sehingga dianggap tidak setenar STY yang cukup media darling.
Jika andai saja Timnas Indonesia gugur di putaran 3 kemarin, kemungkinan yang memang akan disalahkan atas kegagalan tersebut adalah pelatih baru beserta timnya, namun kalau langsung diambil tindakan dengan memecatnya, kok rasanya cukup kelewatan juga ya .. karena Kluivert belum lama menangani timnas Indonesia, dan seharusnya periode singkat tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur atas kinerjanya (berbeda jauh dengan STY yang memang sudah bertahun-tahun melatih Indonesia).
Sebenarnya agak bingung juga untuk sekarang karena bagaimanapun juga terkadangg keputusan yang dibuat sejak awal selalu terburu-buru dan ketika ada tagar dan jika nantinya ada keputusan dipecat pun saya tidak terlalu heran karena sebelumnya juga hal seperti ini pernah terjadi.
Tetapi untuk sekarang meskipun kemungkinan terburuknya harus tersingkir tetapi saya rasa kita masih harus memberikan kesempatan sedikit lebih lama karena bagaimanapun juga pertimbangan untuk membangun kemistri jelas sedikit sulit sehingga harus ada kesempatan lebih untuk itu.
Sekarang ini round 4 masih cukup lama sehingga masih ada kesempatan untuk pengembangan, jangan sampai apa yang terjadi kepada STY yang terkesan terlalu terburu-buru terulang kembali. Meskipun untuk saat ini saya masih kurang srek dengan pola permainan pelatih sekarang tetapi tentu saja ketika keputusan dibuat maka resiko harus tetap ada dan kita harus memberikan kesempatan untuk hal tersebut.
Sebenarnya awal-awal main timnas kita ini bagus (di zaman STY), namun karena euforia rakyat indonesia sangat menggebu, membuat pemain jadi agak kaget juga, dan terjadilah yang namanya "demam panggung". Sampai hari ini saya heran, kenapa kalau timnas kita ini dielu-elukan, mereka jadi tampil buruk, beda kalau tidak begitu diperhatikan, eh tahunya menang aja. Dulu itu saya tidak begitu memperhatikan timnas, taunya lolos aja dari zona asia tenggara, dan itu jadi perhatian saya, namun lambat laun, makin ke sini kok makin kacau mainnya. Apa mungkin timnas kita ini tidak perlu kita bangga-banggakan sehingga memotivasi mereka main lebih baik?.