Pertanyaannya.
1. Apakah ada pengaruhnya antara perilaku pengguna di real life dengan kecenderungan social media yang mereka sering kunjungi? Atau sebaliknya social media itulah yang mengubah perilaku seseorang?
2. Apakah anda pro dengan anonimitas di social media?
3. Apakah anda lebih setuju social media itu harus 100% Freedom of speech, atau pro protekrisme?
4. Bagaimana dengan keamanan data pribadi ?
Ataukah harus ada desentralisasi social media?
1. Ya, ada pengaruhnya. Kalau sampeyan jeli, sampeyan bisa memperhatikan perilaku seseorang yang berubah karena terlalu sering melihat social media dari pada berinteraksi langsung dengan orang lain. Mereka akan sibuk dengan gadgetnya dan tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya dan cenderung acuh tak acuh. Social media juga mengubah perilaku seseorang karena seseorang itu pasti akan melihat berbagai macam hal yang berbeda-beda.
2. Saya pro dengan anonimitas di social media tapi tampaknya hal itu tidak akan mudah karena sampeyan pasti juga akan ingin berinteraksi dengan orang lain terutama teman-teman sampeyan.
3. Sulit kalau harus 100% Freedom of Speech karena dengan tidak ada aturan, itu akan membuat semuanya berantakan. Orang-orang akan mengatakan kata-kata yang bisa menimbulkan perpecahan. Sekarang ini peraturan sudah membatasi Freedom of Speech tapi orang-orang masih bisa mengatakan banyak hal.
4. Untuk keamanan data pribadi, ini sebenarnya merupakan tanggung jawab pribadi. Jika sampeyan peduli dengan keamanan data diri, sampeyan pasti akan selalu berhati-hati dalam memverifikasi akun sampeyan. Sampeyan pasti akan mencari tahu lebih banyak sebelum melakukan verifikasi.
Desentralisasi atau sentralisasi sebenarnya jangan menjadi sebuah alasan, karena ketika sudah berada di online, anda bertanggung jawab penuh dengan diri sampeyan termasuk data diri sampeyan.
Menggunakan social media juga tidak harus memverifikasi data diri kan? Jadi itu juga termasuk desentralisasi kecuali jika sampeyan menggunakan social media untuk berinteraksi dengan teman-teman sampeyan.