BTW, harusnya bisa dilihat itu transaksinya dari mana. Masa bank gak bisa ngelacak itu duit masuk dari mana. Mereka kan bisa bedain, itu duit masuk dari aktivitas mencurigakan atau cuman aktivitas wajar. Kalau dilihat dari beberapa case rekening yang ditutup tiba-tiba sekarang, itu jelas model asal babat. Tidak ada alasan detail kenapa diblokir, tidak ada pemanggilan dulu sebelum diblokir, dan tidak ada kriteria khusus. Kan harusnya ada proses dulu sebelum diblokir.
Ya ini mau kita si om ada penjelasan detail. Tapi nampaknya pemerintah tidak mau tahu. Bahakan saya mendengar rekening untuk pendidikan juga diblokir. Saya melihat kebijakan saat ini makin kesono, tidak nalar sekali. Saking bingungnya negara mencari uang untuk pemasukan mereka membuat kebijakan tanpa kajian jelas.
Saya jadi kawatir karena kondisi saat ini seperti apa yang diucapakan oleh para ahli agama tentang kehancuran negara berawal dari negara yang tidak mampu mendapat pemasukan dan terus mencari pemasukan dengan memeras warga negara termasuk pajak. Lucunya lagi ada kabar Bahwa penjudol di area bantul yogyakarta ditangkap karena berhasil mengakali situs judol dengan menggunakan akun baru dan meningkatakan kemenangan.
Sudahmah kita diperas dari pajak, rekening kita di blokir, makin sini emang makin gila, pemerintah terus menerus melakukan kebijakan yang tidak menguntungkan rakyat.
Ane labih seru melihat bagaimana masyarakat panik dan mengambil uang mereka secara bersama dari bank, itu akan menarik perhatian secara nasinal karena pastinya setiap bank kekurangan liquiditas uang cash, ini akan menjadi kepanikan nasional jika terjadi lebih parah.
Ini acak-acakan banget tatanegara kalo seperti ini terus, DEMOKRASI PALSU, tidak ada dari rakyat untuk rakyat.
Mari kita saksikan panggung sandiwara yang sedang di mainkan.