Benar, yang paling memungkinkan untuk menghilangkan atau membunuh rasa malas yaitu dengan kesadaran penuh tentang masa depan khususnya kalau kita berada di keluarga yang kurang mampu, saya merasakannya sendiri dan jujur saya sangat takut ketika saya mengingat tentang masa depan, maksudnya saya takut bahwa suatu saat saya tidak berhasil untuk menjadi orang sukses dan pemikiran tersebut benar1 membuat saya berdiri, merencanakan berbagai hal, menyusun strategi dan memulai langkah pertama di saat itu juga, ini yang terjadi pada diri saya yang saya rasakan dan yang saya lakukan, maka dari itu ketika rasa malas kembali datang maka hal pertama yang saya pikirkan adalah masa depan, tetapi saya tidak tahu apakah cara ini juga berlaku dan berfungsi bagi orang lain atau tidak.
Kedisiplinan terhadap diri sendiri menjadi penting dalam hal ini karena bagaimanapun juga ini jelas akan mengambil peran yang cukup besar untuk menentukan kearah mana kita akan berjalan karena terkadang kemalasan itu terjadi karena kita sudah terbiasa berleha-leha dan tidak ingin mendisiplinkan diri sendiri.
Jika kita mengubah pola itu walaupun sedikit sulit tetapi jika dipaksakan maka tentu kita bisa melawan rasa malas kita sendiri karena memang kita sudah mendisiplinkan diri dedngan baik dari segi waktu serta dari segi prilaku.
Saya sering mendengar guru saya ketika berada di bangku kuliah dulu mengatakan "bisa karena biasa dan biasa karena dipaksa" secara kondisi sebenarnya jika kita ingin melawan rasa malas kita jelas harus bisa membiasakan diri untuk bisa mendisiplinkan diri meskipun awalnya itu karena dipaksa tetapi jelas hal itu justru akan membuat kita lebih bisa menghargai waktu dan menghindari rasa malas yang dimiliki.