Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Fenomena Bendera One Piece
by
Juse14
on 16/08/2025, 21:53:45 UTC
~~~
Mungkin mengkritik dengan hal biasa sudah tidak mempan lagi bagi pemerintah sehingga masyarakat mulai mengkritik menggunakan simbol, kalau dulu mengkritik indonesia dengan sebutan negri konoha sekarang mungkin sedikit lebih kreatif dengan bendera one piece. Saya pikir kenapa orang-orang mengibarkan bendera one peace mungkin karena mereka melihat ringkasan dari banyak orang di film itu menceritakan tentag kedzaliman, penindasan. ketidakadilan dan sebagainya. Jadi mereka beranggapan apa yang terjadi di flim itu sama persis yang terjadi di indonesia, untuk mengkritik pemerintah memang harus fomo agar viral bukankah di negara kita setelah viral baru di tanggapi, mungkin itu lah mengapa mereka mengibarkan bendera one peace, dan pastinya mengibarkan benara one peace bukan berarti tidak menghormati bendera merah putih. Itu bentuk prostes terhadap apa yang terjadi di indonesia sekarang ini.

Seharusnya pemerintah melihat ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi, buakan suatu kejahatan besar. Kalau pemerintahannya berfikir dengan pikiran jernih, seharusnya mereka membentuk diskusi cari tahu apa penyebabnya. Tapi yang terjadi malah pemerintahan kita malah takut malah dibuat seolah-olah ini sebagai ancaman walaupun sekarang Presiden sudah tidak mempermasalahkan lagi. Bendera memang lambang negara, tapi kalau negara terjadi banyak ketidakadilan, ngambil keputusan sesuka hati tanpa memikirkan masyrakat tidak ada gunanya juga kan. Saya jadi ingat dulu, ada pejabat dengan jargon saya indonesia saya NKRI. Tapi yang sering mengatakan itu justru yang banyak terlibat kasus karupsi.

Ini bukan hanya tentang kesamaan antara alur cerita One Piece dengan apa yang terjadi di negara ini, akan tetapi ini lebih daripada simbol bendera yang dikibarkan untuk memeriahkan HUT RI ke-80 ini, dimana banyak masyararakt yang memilih untuk mengibarkan berndera One Piece dibandingkan dengan bendera Merah-Putih. Dan pemerintah menganggap itu sebagai sebuah ancaman dari menurunsanya nasionalisme masyaraktan, menilai bahwa ini adalah sebuah bentuk pemberontakan terhdadap negara. Namun pada kenyataanya ini hanyalah sebuah kekeliuran, karena apa terjadi sebenarnya, masyarkat bukan ingin memberontak terhadap negara apalagi sampai melakukan makar, melainkan mereka berontak atas ketidakadilan yang dilakukan oleh pennguasa atau pemerintah. Mereka berontak karena Indonesai sudah merdeka selama 80 tahun, namun sampai saat ini tidak semua masyarakat mendapatkan kemerdekaanya.

Yang perlu dipahami bahwa rasa nasionalisme dan kecintaan terhdap tanah air itu bukan hanya tentang mengibarkan bendera merah putih dalam setahun sekali. Dalam bentuk lain, perlu dipahami bahwa sikap kritis masyarakat terhadap segala ketidak adilan yang terjadi di negeri ini, ini juga harus dipandang sebagai bentu kecintaan terhadap tanah ari, sikpa kritis tersebut menunjukan bahwa masayrakat ingin melihat bahwa negeri ini bisa jauh lebih baik lagi, masyarakat ingin bahwa sila kelima itu benar-benar terealisasi, bukan hanya dibacakan ketika upacara saja.