Thread mengenai apa itu Danantara sudah ada jadi ane langsung saja to the point kalau Danantara itu sampat saat ini sudah memiliki 3 fungsi:
1. Ngutang & jualan saham
2. Nombokin/bailout kerugian proyek pemerintah
3. Menyerap kerugian warga akibat risiko pasar
1. Ngutang & Jualan SahamDanantara berhasil ngutang senilai 10 miliar USD (163T IDR) dari 12 bank asing tanpa jaminan. Kemudian 7 miliar USD (114T IDR) didapat dari jualan ekuitas di luar negeri. Akibatnya apa? Sebenarnya asing sudah memiliki sebagian ekuitas BUMN-BUMN di Konoha. Tentu hubungan dengan asing menjadi tidak setara. Ibarat agan ngutang ke temen belum lunas, ketemu temen tersebut pasti ada perasaan minder. Kadang juga rela disuruh dan dimaki. (Yang normal begitu, cuma kadang di Konoha yang terjadi malah sebaliknya, yang ngutang malah lebih galak).
Sumur:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20250722184154-4-651320/danantara-dapat-kucuran-rp-16318-triliun-dari-12-bank-asing2. Nombokin Kerugian BUMN & Proyek PemerintahDanantara menggelontorkan 405 juta USD (6,65T IDR) untuk Garuda Indonesia yang terus merugi. Pinjaman ini risikonya tinggi sekali karena kita tau kalau rugi terus gimana mau nglunasin utang? Yang ada nanti risiko pindah dari Garuda ke Danantara. Kita tau kalau Garuda ini sudah rugi sejak dulu IPO di tahun 2011 dan banyak kenalan ane yang nyangkut sampai jadi meme internal

Artinya, ini masalah super fundamental yang super sulit untuk diberesin. Padahal orang botol pun tau kalau masalahnya adalah warga tidak mampu beli tiket Garuda dengan harga opit.
Sumur:
https://www.tempo.co/ekonomi/alasan-danantara-kasih-pinjaman-dana-ke-garuda-indonesia-hingga-rp-6-65-triliun-1815424Kereta Cepat (Whoosh) merupakan proyek yang termasuk dari 22 program prioritas Danantara. Kita tahu bahwa Whoosh terus merugi dan utangnya makin membengkak. Kata pihak Danantara yang dilakukan bukan nombokin tapi "restrukturisasi," namun demikian warga yang sudah skeptis lalu berpikir kalau ini pada akhirnya Danantara bakal keluar duit beresin Whoosh ini. Padahal orang botol pun tau kalau masalahnya adalah warga tidak mampu beli tiket Whoosh dengan harga opit.
Sumur:
https://www.cnbcindonesia.com/market/20250808080002-17-656205/danantara-turun-tangan-bereskan-utang-kereta-cepat3. Menyerap Kerugian Warga Akibat Risiko PasarDanantara mengalokasikan dana 1,5T IDR untuk membeli gula dari petani yang menumpuk di gudang karena tidak laku dijual. Tentu petani tebu bisa bernafas lega karena mereka tidak jadi gagal panen dan merugi, namun langkah ini tentu menyalahi prinsip free-market sehingga potensi kerugiannya sangat besar kalau komoditi tersebut tidak bisa dijual kembali/diserap industri.
Sumur:
https://www.tempo.co/ekonomi/risiko-danantara-menyerap-gula-2059147Dari ketiga poin yang ane sampaikan di atas,
Danantara ini berkesan menjadi super holding yang malah nyari rugi, bukan nyari untung. Seharusnya dana besar tersebut dipakai untuk hal-hal yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menyejahterakan warga Konoha. Kalau duit warga ada, mau bayar tiket Garuda, tiket Whoosh, beli gula lebih mahal tentu menjadi mudah.
Masalah utama di Konoha ini kan warga semakin miskin -> semakin rendah daya beli -> semakin tidak ada demand untuk konsumsi barang/jasa.