Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Lagi dan Lagi Chaos, Tagar RIP Indonesia's Democrasi menggema saat ini
by
pancelot
on 29/08/2025, 19:37:32 UTC


Mungkin untuk hampir semua pengguna forum saat ini media sosial atau yang melihat langsung pasti tahu dengan kejadian yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di negara kita ketika semua dimulai dari kebijakan pemerintah yang membuat regulasi absurd dengan menaikan tunjangan untuk wakil rakyat (katanya) dengan nominal yang sangat fantastis di kondisi ekonomi saat ini sedang sangat sulit yang membuat saudara-saudara kita dari semua kalangan turun ke jalan untuk menuntut keadilan agar mereka para pemangku kebijakan tidak semena-mena dengan aturan dan regulasi hanya untuk keuntungan diri mereka pribadi dan koleganya.

Ini jelas aib, duka dan tentu situasi yang memuakan untuk dilihat karena seharusnya dengan sistem demokrasi dan bhineka tunggal ika yang digunakan sebagai semboyan kita jelas harusnya kondisi seperti ini tidak terjadi di negara kita teatapi mirisnya hal seperti ni justru selalu terjadi hampir di setiap tahun hanya karena kebijakan pemerintah yang terkesan semena-mena dengan menjunjung ini sebagai hal yang baik untuk masyarakatnya tetapi kita tahu masyarakat yang mana yang mereka wakili.

Puncaknya adalah hari ini dimana kekacauan terjadi dimana klimaksnya ada sopir ojol yang dilindas aparat sampai meninggal yang membuat ini menjadi semakin kacau dan tidak terkendali. Sebenarnya tidak hanya 1 orang yang dilindas di demo kali ini tetapi ada sekitar 6 orang yang dilindas (bahkan bisa lebih) hanya saja korban yang parah sampai masuk rumah sakit ada 2 orang dimana 1 warga sukabumi yang alhamdulilahnya masih selamat dan 1 lagi warga jakarta yang memang kita tahu dia meninggal karena tidak sanggup survive setelah dilarikan ke rumah sakit.

Sialnya kondisi seperti ini selalu terjadi dimana mereka para pemangku jabatan yang memulai berbuat ulah dengan kebijakan yang dimiliki tetapi ketika kondisi seperti ini dimana demo dan masyarakat turun ke jalan kita selalu dihadapkan dengan aparat penegak hukum dimana TNI, Polri yang menjadi lawan seolah-olah kita dipaksa untuk bertarung dan diadu domba sepanjang tahun oleh yang katanya wakil rakyat yang ingin mensejahterakan negara padahal itu hanya topeng yang dibangun dengan citra yang aslinya hanyalah sifat bangsat yang dimiliki.

Memang mungkin dalam hal ini tidak akan ada asap kalau tidak ada api serta kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya TNI Polri disini tetapi tentu saja mereka juga tidak bisa dibenarkan ketika memukul mundur masyarakat dengan senjata dan fasilitas yang sialnya itu juga di danai oleh masyarakat dari hasil pajak yang dikumpulkan.
Selalu saja ada provokasi yang mungkin bisa saja ini menjadi alat terselubung untuk mengadu domba (who knows) tetapi kembali lagi apakah memang pada akhinrya itu menjadi sebanding dengan apa yang dilakukan masyarakat yang hanya ingin menutut keadilan justru dipaksa di bungkam dengan kekuasaan yang mereka miliki?

Jujur saja saya mulai gerah dengan situasi di negara kita ini karena memang siapa yang harus kita percaya sekarang jika pemerintahnya saja menggunakan kekuasaan dari jabatannya untuk membuat kita sengsara dan ketika kita mulai merespon dengan tindakan mereka justru mengerahkan pasukan dengan persenjataan yang di danai oleh Masyarakat itu sendiri untuk membuat kita tidak bisa apa-apa.

Ini sebenarnya adalah hal memalukan dan aib untuk dilihat negara lain apalagi negara tetangga, duka untuk masyarakat di seluruh negara indonesia serta hal yang paling memuakan karena terus selalu terjadi tetapi itulah kenyataan nya dan jika seperti ini terus maka negara kita hanya akan perlahan-lahan hancur dan bisa saja demo orba di 98 kembali terjadi.


Sebelumnya saya mendisklaimer terlebih dahulu, bahawasanya ini asumsi dan analisa saya secara pribadi , bukan fakta, menjelekkan atau apapun.
Bisa kita lihat beberapa hari kebelakang bahkan hingga malam ini juga Gelombang demonstrasi besar-besaran masih mengguncang Indonesia ini bukanlah sekadar letupan spontan dari rakyat yang muak terhadap kebijakan pemerintah saja . melainkan Di balik hiruk-pikuk jalanan, tersembunyi narasi konspirasi yang mengaitkan peristiwa ini dengan skenario politik dan ekonomi yang jauh lebih besar.
Awal mula ketegangan atau demo ini bermula dengan pengumuman tunjangan hunian anggota DPR RI sebesar Rp 50 juta per bulan, jumlah yang sangat fantastis jauh melebihi upah minimum Jakarta. Keputusan ini juga yang memicu kemarahan publik, bahkan yang semakin diperburuk dengan pernyataan anggota DPR yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyat bahkan terkesan menyepelekan. Namun, beberapa kalangan termasuk saya mencurigai bahwa kebijakan ini sengaja digulirkan untuk memicu reaksi massa, untuk menciptakan kegaduhan yang dapat mereka dimanfaatkan untuk tujuan tertentu (Bisa saja). https://www.detik.com/properti/berita/d-8078669/menyoal-tunjangan-rumah-rp-50-juta-dpr-yang-picu-demo-25-agustus?utm_
Selanjutnya juga pada malam tanggal 29 Agustus di dalam demo tersebut ada Tragedi kematian Affan Kurniawan, yang merupakan seorang pengemudi ojol yang tertabrak kendaraan rantis Brimob (Baracuda) saat demonstrasi, yang menjadi pemicu utama atau penyulut eskalasi konflik melebar dan berkepanjangan. Kematian naas ini juga memicu kemarahan yang meluas, dengan aksi kekerasan dan pembakaran terjadi di berbagai kota di Indonesia. Namun,  banyak spekulasi bahwa peristiwa ini bukanlah hanya kecelakaan semata, melainkan bagian dari sebuah strategi politis untuk memperburuk situasi yang ada dan memperkuat narasi bahwa negara berada dalam kondisi darurat. https://www.youtube.com/watch?v=hpjXjFn0uWE
Ketika kita melihat jauh di Di balik layar, saya malah menduga bahwa ada kelompok elite politik dan bisnis besar yang bekerja sama untuk menciptakan ketegangan sosial ini yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat posisi –posisi mereka. Dengan menciptakan kondisi chaos ini, mereka dapat mengalihkan perhatian publik dari isu-isu ekonomi yang mungkin saja merugikan kepentingan mereka, sehingga issu itu terbaikan dan focus ke aksi dan kejadian ini seperti saja issu penurunan investasi asing dan melemahnya nilai tukar rupiah.
Selain itu juga, saya merasa media sosial saat ini memainkan peranan yang sangat  penting dalam penyebaran narasi-narasi dan memobilisasi massa. Tagar – tagar seperti #IndonesiaGelap banyak digunakan massa untuk menggambarkan kondisi negara yang semakin buruk, sementara itu juga informasi yang beredar juga seringkali kita lihat tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax, dan masyarakat awam juga mudah menelan mentah-mentah berita. Hal ini juga semakin memperkeruh situasi yang ada dan mempersulit upaya untuk menemukan solusi yang konstruktif.
Dengan keadaan ini semua, saya merasa demonstrasi yang terjadi ini bukan hanya sekadar ekspresi ketidakpuasan masyarakyat terhadap kebijakan pemerintah yang ada. Melainkan juga, sebuah permainan catur politik dan ekonomi yang sudah dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Apakah mungkin ini kebetulan, atau memang sebuah konspirasi yang memang sudah dirancang sedemikian rupa dengan cermat? waktu yang akan mengungkapnya.? Bagaimana menurut kalian ?
untuk aksi demo ini juga pernah di ungkapkan sekilas di thread ini  https://bitcointalk.org/index.php?topic=5514046.100 saya hanya membuat konspirasi yang lebih detail saja, sebelumnya saya juga ingin menyampaikan diskusi ini, tapi karna sudah kamu dluan buka, jadi saya sampaikan asumsi saya disini