Wajar sih jika muncul banyak kritikan karena Real Madrid selalu diharapkan untuk menjadi juara dan beban itu bertambah besar mengingat mereka panceklik trofi di musim sebelumnya. Untuk itu Florentino Perez melakukan perombakan yang cukup besar, termasuk dengan mendatangkan Xabi Alonso untuk menggantikan Carlo Ancelotti.
Kalau hanya sebatas kritikan dari fans, itu tidak masalah. Fans maunya instant, padahal tidak ada yang instant dari membangun sebuah tim. Apalagi sekelas Real Madrid yang diharapkan selalu tampil maksimal di setiap laga. Ya, di pertandingan pertama Real Madrid tampak belum ada banyak perubahan. Tapi di pertandingan yang ke dua kemaren, sudah terlihat cukup banyak yang berubah dari Real Madrid. Bahkan ada banyak pemain yang tidak terduga di tempatkan menjadi starter. Xabi Alonso cukup pintar menentukan taktik, hasilnya kemaren Real Madrid bisa menang besar.
Menurut saya, perombakan besar di skuad Real Madrid bukan disebabkan kritikan dari fans, tapi lebih mengarah pada ambisi besar Perez yang selalu ingin menjadikan Real Madrid sebagai penguasa La Liga dan juga kompetisi Eropa.
Perez memang lain dari yang lain, masih ingatkah anda ketika dia mengakhiri kerja sama dengan Zidane? di musim tersebut Zidane gagal mempersembahkan gelar untuk Real Madrid, padahal di tiga musim sebelumnya dia selalu berhasil memenangkan trofi UCL tiga kali secara beruntun.
Ancelotti juga tidak bisa dianggap gagal selama menjabat sebagai pelatih Real Madrid, namun akibat tekanan internal membuat dirinya harus meninggalkan kursi pelatih Real Madrid yang dikenal sangat panas. Sekarang Alonso baru saja memulai karirnya sebagai pelatih Real Madrid, dua game awal berjalan sempurna, namun hasil tersebut tidak memberi jaminan bahwa Real Madrid dapat memenangkan gelar musim ini.