Iri dan motivasi sebenarnya itu hanya berbeda tipis karena pada akhinrya meskipun memang sangat bagus ketika iri dan menjadikan ini sebagai pemicu semangat tetapi di beberapa kondisi terkadang iri yang dimiliki oleh sebagian justru membuat dirinya menjadi pembenci dan terkadang berusaha menjatuhkan hanya karena kita tidak ingin melihat orang lain sukses tetapi kita tidak mampu melakukannya.
Hal seperti ini seringkali terjadi apalagi ketika kita hidup di sebuah perkampungan atau wilayah yang sedikit tertinggal di negara kita, dimana ketika ada seseorang yang bisa mendapatkan capaian yang baik dari segi finansial atau apapun itu yang sifatnya layak di apresiasi alih-alih mendapatkan momentum sebagai pemicu letupan semangat banyak orang justru berusaha menjatuhkan meskipun cara yang mereka lakukan kotor.
SDM rendah yang selalu menjadi masalah utama di negara kita ini.
Kalau seperti itumah, itu sudah masuk pada penyakit hati, yang merasa tidak senang ketika meilhat apa yang orang lain capai. Ini adalah penyakit yang tidak bisa dibiarkan karena bisa merusak diri anda dari dalam.
Ketika seseorang berhasil meraih kesuksesanya, bukan berarti kita harus menghancurkan kesuksesan orang tersebut, ketika seseorang berhasil mencapai jabtaan yang lebih tinggi, bukan berarti kita harus menghancurkan karier orang tersebut, dan ketika seseorang berhasil membangun usahanya, bukan berarti kita harus menghancurkan usahanya. Tetapi hal yang harus kita lakukan adalah memecut diri kita untuk lebih giat lagi dalam berusaha dan juga dalam bekerja, yang dengan kata lain menjadikan mereka sebagai rival, bukan musuh. Membangun rivalitas cukuplah penting karen aini dapat meningkatkan kinerja kita, memberikan dorongan untuk terus mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.
Seperti yang saya katakan mas,kadang motivasi sama iri hati itu sekatnya cukup tipis sehingga pada akhirnya ini tergantung kepada apa yang kita rasakan karena saya cukup yakin sebagian dari mereka yang menjadikan capaian orang lain sebagai patokan ada yang memang termotivasi untuk melakukan hal tersebut dan ada yang memang iri hati dengan apa yang orang lain dapatkan.
Memang idealnya adalah ketika orang lain berhasil mendapatkan kesuksesan pada akhirnya kita tidak boleh menghancurkan hal tersebut tetapi hanya segelintir orang yang tidak merasa iri dengan yang orang lain dapatkan bisa melakukan hal seperti ini. Contoh terkecil misalnya ketika seorang tetangga membuat bisnis seblak atau membuka warung kita pasti akan melihat tetangga dekat akan melakukan hal yang sama dengan alasan persaingan padahal ini hanyalah sebuah dalih untuk merasakan apa yang orang lain dapatkan karena anggapannya ketika orang lain bisa dan mendapat keuntungan dari hal tersebut maka kita juga bisa melakukan dengan cara yang sama. Itu contoh terkecil dan faktanya hampir di seluruh daerah saya yakin seperti itu