yang lebih nikmat itu ketika jadi pewaris adalah dengan memiliki banyak kesempatan untuk mencoba,, berbeda dengan orang seorang perintis dari awal dimana dia harus memulai semuanya dari awal secara independen, dari mulai mencari pengetahuan, koneksi, modal dan juga kepercayaan diri, semuanya di asah dengan perlahan karena kita tahu bahwa segala sesuatu tidak boleh buru-buru untuk di coba karena memiliki keterbatasan dari banyak aspek.
Ane tidak menyebutkan bahwa pewaris itu mudah karena belum pernah merasakannya, secara pandnagan umum memang terlihat mudah tetapi kita tidak tahu yang sebenarnya seperti apa, namun dari segi privilage mereka memiliki potensi keberhasilan yang jauh lebih baik daripada orang yang semuanya dia rintis sendiri.
sebenarnya baik pewaris atau perintis, mereka berdua memiliki beban yang sama, hanya saja dengan tuntutan yang berbeda, yang dalam artian keduanya tanggungjawab untuk mengelola dan mengembagkan seusuatu. Dimana para pewaris dituntut untuk mampu meneruskan dan mengembangkan usaha yang dibangun oleh pendahulunya. Sementara perintis ditunut untuk bisa memualinya dari nol, menciptakan fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Ketika berbicara mengenai pewaris, yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita itu, mendapatkan uang banyak dan bisa digunakan untuk apa saja yang bisa membuat kita senang. Yang terlintas dalam pikiran kita itu hanya yang enak-enaknya saja. Kita tidak pernah tentang bagaimana tekanan yang diberikan oleh keluarga dan orang tuanya ketika menjadi pewaris, tentang bagaimana mempertahankan reputasi dan memenuhi apa yang menjadi ekspetasi dari keluarga. Banyak yang memandang bahwa pewaris itu hanyalah pihak yag menikmati hasil kerja keras orang lain tanpa harus mengalami kesulitan yang sama, yang padahal mungkin tidak demikian adanya.