untuk masalah smerit atau berbagi merit kepada orang di kenal ane skip gan,karena dalam kenyataannya seperti itu meskipun tidak semuanya seperti itu
Lalu bagaimana dengan masalah transfer Token?
Dalam kontek kehidupan sehari-hari kebutuhan kita berbeda-beda dan apa yang kita miliki juga berbeda. Saya punya IDR dan Saya menginginkan Token XXX, Dia memiliki Token XXX tapi menginginkan IDR. Sehingga Dia menjual Token XXX dengan IDR tanpa harus mengubahnya IDR dalam bentuk ETH, disini saling menguntungkan dalam kontek biaya gas dan fee transaksi. Artinya apa, jika ada hal yang lebih mudah buat apa kita cari ribet/rumit.
Jadi kesimpulannya, transaksi ethereum, btc, token bukanlah sebuah tolak ukur yang akurat dalam kontek Red Trust atau Banned.
ane setuju dengan pendapat ini,misal ane kirim ETH ke akun btt dengan address ETH 0exxxx bukan berarti orang bisa menyimpulkan itu akun btt dan address ETH milik kita (akun alt),pada dasarnya semua orang masih berpikir seperti itu..seolah2 milik kita dan menuduh kita main alt akun,sayang..saran ane lebih baik ribet bin rumit dari pada kita di tuduh alt akun yang akhirnya sama2 kena red trust (jauh lebih ribet karena akun dengan red trust sudah tidak bisa untuk apa2)kenapa ane saranin itu karena sampai saat ini orang yang melaporkan
ALT AKUN masih berdasarkan address ETH(MEW)