Kebanyakan exchanger-exchanger semacam ini menjadi tempat untuk membeli, selanjutnya koinnya ditransfer ke exchanger lain untuk dijual. Kalo saya lihat ini juga yang memberi dampak buruk pada exchanger-exchanger tersebut, karena volume koin-koinnya bukan bertambah di sana, melainkan malah berkurang. [IMHO]
Pada waktu melakukan trading, biasanya kan terkena biasa taker/maker kan? Pas melakukan withdrawal, juga akan terkena withdrawal fee...
Jadi sekalipun dilakukan arbitrase, tetep akan memberikan profit pada exchanger tsb.
Lain hal jika exchanger tsb me-listing shit/dump-coin...
Dimana coin/token yg dumping akan terkumpul di exchanger tsb, sedangkan token yg mempunyai nilai profit tinggi malah keluar dari exchanger.
Dimana hal ini, seharusnya pihak exchanger juga harus memantau perkembangan token2/coin2 yg mereka listing dlm exchanger mereka. Jangan bersikap pasif dan menunggu pemberitahuan dari dev token tsb.
Kalau kantor fisiknya ga ketahuan (tidak dipublikasikan) bukankah itu menandakan salahsatu ketidaktransparanan dari exchanger tersebut?
Yang utama dlm transparansi dlm suatu exchanger adalah volume dagang yg berda di exchanger tsb, bukan ttg alamatnya.
Karena sudah mengacu kepada dunia digital, maka yg menjadi ukuran dalam transparansi adalah perijinan/regulasi dan standarisasi yg berlaku utk exchanger tsb.
Alamat jelas, tetapi volume dagang abal-abal, ditambah regulasi setempat tidak mengayomi pelaku trading... maka exchanger tsb akan dijauhi oleh trader.