Untuk penggunaan dana tentunya bebas sesuai keinginan UMKM yang mengajukan pinjaman.
Tapi untuk mendapatkan pinjaman tentunya digital profile dan transaksinya cukup jelas untuk meyakinkan financial institution untuk memberikan.
Bila buat account langsung mengajukan pinjaman tentu pihak financial institution akan enggan untuk memberi karena track record belum jelas.
Dalam kasus real meminjam ke bank kita dicek untuk memastikan benar ada usaha dan itu bisa diakali tapi karena ini berbasis digital profile dari transaksi tentunya lebih jelas bahwa betul ada usaha tersebut.
untuk metode pembayaran barang dengan cicilan belum dijelaskan skemanya tapi secara teori selama track record jelas dan dia ada bukti dari customer ada kemungkinan bisa.
Jadi secara tidak langsung TOKOIN bertindak sebagai koperasi daerah yang memberikan pinjaman kepada para warga untuk pengembangan bisnis dan usaha mereka dengan perbedaan di digital profile-nya saja, kurang lebih begitu bukan?
lalu bagaimana caranya mengembangkan profile digital kita?
adakah blog atau apapun itu yang berhubungan dengan ini semua? selain Medium, karena Mediumnya TOKOIN terlalu campur aduk dan kebanyakan hanya membahas listing dan partnership dengan project lainnya.
Kalau koperasi kan mereka kumpulkan dana tabungan lalu mereka cari peminjam, Tokoin lebih ke perantara.
Nantinya skema bunga dan fee kita yakin lebih terjangkau.
Mengembangkan digital profile itu dengan sendirinya dengan bertransaksi.
Tokoin juga memberi akses B2B, UMKM bisa mencari barang dari supplier dan juga bisa menjadi supplier.
Baik sebagai pembeli ataupun supplier keduanya akan mendapat TOKO dan membangun digital profile secara otomatis.
Untuk pembahasan sih biasanya melalui grup telegram dan ada file whitepaper versi bahasa Indonesianya
https://t.me/TokoinIndonesiakalau tidak boleh post link tolong dikasi tahu ya, mod.