Ide yang menarik, sistem single ID seperti ini akan memudahkan sehingga pengguna tidak perlu KYC berkali-kali di platform yang berbeda-beda, tapi data sentral seperti ini sangat rentan pembobolan. Serem juga kalau pusat data diretas, semua data orang Indon yang sebanyak lebih dari 200 juta bisa disalahgunakan.
Saya pikir setidaknya metode ini lebih baik dari KYC yang sekarang. Jadi metode ini cocok untuk segera diterapkan jika belum ada alternatif yang lainnya lagi.
Karena kalau pusat data yang dipermasalahkan, maka bukannya ini juga sudah jadi kekhawatiran sejak sistem pendataan KTP diberlakukan? Dan mau pakai metode yang ini ataupun tetap pakai sistem KYC yang lama, tetap saja pusat data di pemerintahan akan selalu diincar dan memang seharusnya punya tingkat keamanan yang tinggi dan aman untuk ancaman seperti itu.