Post
Topic
Board Bahasa Indonesia (Indonesian)
Merits 6 from 2 users
Re: COVID 19 dan Resesi 2020
by
Farul
on 11/01/2021, 10:49:59 UTC
⭐ Merited by dbshck (4) ,joniboini (2)
Keknya 2008 ini lebih karena untuk bayarin bailouts bank yang bankrut deh. Lain dengan sekarang yang duitnya dikasihin langsung ke orang-orang. Kita lihat saja nanti apakah ramalan agan Farul ini valid Grin

Memang untuk hiperinflasi tidak sampai kesitu sih, kecuali PSBB berkepanjangan dan pemerintah nyetak duit terus buat BLT.
kebanyakan
kebanyakan duit yang dicetak perasaan hasil dari QE/Open market operation, jadi duitnya lari ke investor yang punya obligasi pemerintah AS.
Peningkatan Obligasi pemerintah yang dimiliki bank sentral hampir sama dengan peningkatan Uang beredar. tujuan pemerintah QE ini kan buat ningkatin investasi(duitnya larinya ke investor obligasi). Tapi, saat pandemi gini kan banyak lockdown(yang gak jelas berakhirnya kapan), investor ya agak ragu lah mau investasi(buka bisnis/pabrik masih lockdown), mending sementara, duitnya dikemanain dulu yang menguntungkan(saham, emas, dsb). BLT pun juga ga banyak-banyak amat, masih wajar lah, toh konsumsi rumah tangga juga menurun drastis (banyak PHK[PHK nyentuh ATH juga]), BLT kan tujuannya buat mengurangi "konsumsi yang hilang" akibat resesi.

Lah saat ini sudah masuk resesi kalau melihat PDB minus, tapi nyatanya harga masih tinggi. Gemana dongs?
author paper tersebut menang nobel ekonomi 2013 atas penelitian tersebut. Ya paling setelah menang nobel banyak orang yang baca penelitian itu  dan memanfaatkan momentum crash maret kemarin. ditambah dengan QE gila-gilaan. BTW ekonomi AS Q3 kemarin sudah naik 33.4%. Faktor2 tersebutlah yang menyebabkan ATH baru dari indeks2 saham di amrik.