Lagi dan lagi, masih dalam proses pengkajian.
Dan akhir-akhir ini, Gubernur BI membeberkan tiga tantangan terbitkan CBDC sebagai alat pembayaran yang sah.
Pertama, mendesain mata uang digital agar dapat diterbitkan dan diedarkan, serta dapat dikontrol bersama-sama otoritas negara.
Kedua, mengintegrasikan antara infrastruktur sistem pembayaran dengan pasar keuangan.
Ketiga, perkara pemilihan platform digital di mana uang digital akan diterbitkan. Ia menyebut ada beberapa pilihan yang sedang dipertimbangkan oleh BI, yakni blockchain, distributed ledger technology (DLT) atawa koin yang stabil.
paling kaya model2 solana gitu yang cocok
tinggal native tokennya diganti Rupiah(jadi network sendiri, kaga ikut mainnet).