---snip
Kalau dianggap sebuah kesalahan, bagi saya tentu bukanlah sebuah kesalahan namun ini adalah strategi bisnis. karena setiap perusahaan baik di kripto maupun bukan, pasti memiliki rencana dan strategi bisnis seperti ini. Bekerja sama di awal, menyediakan platform/sharing teknologi dan jika ada potensi bagus diakuisisi.
Betul bang, sependapat.Kalau dianggap sebuah kesalahan, bagi saya tentu bukanlah sebuah kesalahan namun ini adalah strategi bisnis. karena setiap perusahaan baik di kripto maupun bukan, pasti memiliki rencana dan strategi bisnis seperti ini. Bekerja sama di awal, menyediakan platform/sharing teknologi dan jika ada potensi bagus diakuisisi.
Tetapi jika pihak yang dalam target mau di akuisisi masih mampu mengendalikan bisnisnya, butuh effort lebih untuk melakukan akuisisi tersebut.
Kebetulan si macan binance udah menancapkan kukunya kepada tokocrypto, sehingga tinggal ditanyain pengen dimakan sekarang atau nanti.
Quote
---snip
exchange di Indonesia tidak hanya dijadikan tempat untuk menarik dana, melainkan juga menjadi tempat trader untuk melakukan trading.
As far as I say... Kebanyakannya, bang. Bukan mutlak keseluruhannya.exchange di Indonesia tidak hanya dijadikan tempat untuk menarik dana, melainkan juga menjadi tempat trader untuk melakukan trading.
Karena beberapa exchange lokal yang kayaknya sepi jual belinya (tokocrypto mulai ramai, indodax stagnan, digitalexchange sepi, rekeningku sepi, dll).
Btw, saya juga masih seumur jagung dalam memahami ini.
Note: Tadi saya berusaha membaca source dari statista tentang data investor itu, tetapi kayaknya harus menjadi premium member.
Cuma pengen tau, 11 juta investor tsb apakah WNI yang melakukan investasinya disini (lokal exchange) ataukah diluar (foreign exchange)?
Quote
menurut saya fitur yang ada di exchange saat ini sudah sesuai dengan masyarakat Indonesia.
Betul, bagi pemula seperti saya mungkin mencukupi.Tetapi untuk expert investor, mungkin kurang.