Maksud pertanyaan pertama (yang saya garis bawahi) dari @bayu7adi kayaknya lebih ke "gimana cara polisi bisa tau pemilik Chipmixer-nya? Bukankah identitas mereka tersembunyi?" Saya juga jadi penasaran sama jawabannya.
Oalah kalau yang dimaksud adalah itu, ada banyak cara untuk melihat alurnya termasuk dari email, akun pembayaran dan lainnya sebagaimana dicantumkan agan Chikito diatas; Kalau mau lihat penjabaran lebih detail bagaimana mereka mengetahui identitasnya bisa dilihat disini:
https://www.justice.gov/opa/press-release/file/1574581/download. Pemerintah ataupun aparat berwenang tentu punya akses atau kerjasama dengan berbagai pihak dalam hal penelusuran tersebut.
Ujung-ujungnya data identitas diketahui dari hasil KYC juga yang berasal dari penelusuran email terkait yang antara lain terdaftar di salah satu exchange (lihat pada halaman 37-38 pada
link diatas).
Btw, di Indonesia sendiri dulu om pandukelana2712 pernah memberikan sedikit gambaran terkait relasi informasi data pemiik aset kripto:
Karena itulah exchange/wallet yg memiliki basis di wilayah RI wajib melakukan KYC kepada kustomer/klien-nya.
Keuntungan dari penggunaan blockchain adalah semua transaksi tercatat secara kronologis. Mengalirnya transaksi bisa terlihat jelas dlm blockchain... dan memang kelemahannya adalah dari ID Pengirim dan Penerima....
Hal tsb bisa direkayasa dengan melakukan simulasi tertentu dengan mendapatkan data dari exchange A; B; dan C (dan tentunya harus mempunyai kuasa permintaan berdasarkan Surat Perintah Kehakiman dan Deperindag/Depkeu/BI untuk melakukan akses tersebut).
Selama masih menjadi bentuk bitcoin, maka akan menjadi anonim (meski tidak 100%); dan ketika sudah ditukar menjadi mata uang fiat, maka akan terlihat siapa pemilik rekening yg menerima transaksi penjualan bitcoin tsb.
PS: intelegen RI udah memiliki data tsb.
Dalam transaksi Bitcoin itu sendiri ada banyak juga metode untuk menganalisis alur transaksi dari address-address Bitcoin semisal
Taint analysis,
Geolokasi analysis dan semisalnya; Meskipun ada juga cara untuk menyamarkannya dengan menggunakan Mixing service atau Coinjoin namun celah lain untuk menghilangkan model transaksi
pseudonymous seperti pada transaksi Bitcoin masih tetap ada.