Kebijakan pembayaran hutang seperti itu terlalu menekan apalagi sekelas negara yang tidak memiliki banyak tumpuan sektor ekonomi, pasti akan sangat menyulitkan, apalagi jika nanti benar-benar bahwa BRICS memiliki standar emas yang pada konsepnya kita harus menukarkan emas untuk mendapatkan mata uang itu untuk membayar hutang, itu akan jauh lebih buruk bagi negara yang tidak dapat menghasilkan emas.
Jauh lebih buruk, tapi jauh lebih baik dari mata uang tanpa underlying apa pun seperti Dollar. Yang jelas mereka (negara anggota BRICS) tidak akan seenak udel-nya ngeprint fiat kalau tidak ada suply emas, sehingga perekonomian bertumpu pada 1 asset penting yang jika negara penghutang tidak memilikinya bisa collaps juga, tapi di 1 sisi, mereka (negara penghutang) memiliki banyak opsi seperti barter atau menukar komiditi mereka dengan emas dengan negara tetangga mereka.
selain itu saya mendengar seorang pakar ekonomi mengatakan bahwa manipulasi harga emas bakal terjadi jika BRICS menggunakan emas sebagai underlying.
Amerika termasuk salah satu penyimpan emas terbesar, mungkin mereka akan menggunakan senjata itu untuk menekan negara anggota BRICS, tapi bisa juga bumerang karena tidak ada gunanya juga, karena Dollar lagi-lagi bukan diunderlyingkan emas.