...Menurut saya urusan lingkungan hanya menjadi faktor pendukung untuk menjegal minyak sawit indonesia. Sementara itu Indonesia mencoba untuk mengendalikan harga sawit dan hal tersebut menjadi faktor utama Uni Europa menyerang minyak sawit Indonesia....
Ya saya pikir juga seperti itu. Bagaimanapun juga ini adalah masalah persaingan bisnis, dan mereka sudah kalah secara produksi dan harga dengan sawit sehingga mereka tidak bisa menyerang dalam hal itu sehingga mencari masalah lain, yakni masalah lingkungan.
Karena saya yakin Indonesia pasti bisa, apalagi Indonesia termasuk salah satu penghasil sawit terbesar di dunia setelah Malaysia. Tentunya ini membuat negara-negara eropa gerah dengan membawa isu masalah kerusakan lingkungan, tentunya mereka punya maksud yang lain. Lagian kalau dana pembangunan perusahaan baru di ambil dari keuntungan-keuntungan usaha BUMN dan pajak lainnya, masyarakat pasti akan mendukung kebijakan tersebut yang penting tujuannya untuk kemakmuran Bangsa Indonesia dan masyarakatnya agar tidak terus ketergantungan sama pihak usaha asing.
Ya mungkin begitu, Saat ini Indonesia sepertinya mulai berani menunjukan taring dengan berani malakukan kebijakan-kebijakan yang tidak di sukai Uni Eropa, mungkin pemerintah sudah mulai percaya diri dan berani melakukan perang dagang denga mereka. Ini tentu trens positiv dan jika melihat di media sosial, masyarakat Indonesia banyak yang setuju dengan gerakan yang dilakukan pemerintah ini. Semoga Indonesia semakin di perhitungkan di kancah Internasional
Menurut amatan saya Uni Eropa melakukan hal tsb murni karna persaingan bisnis, Uni Eropa saat ini melihat Indonesia sebagai kompetitor yang sangat serius perihal sawit, sehingga mereka mencari celah untuk menahan peredaran sawit Indonesia diwilayah Eropa.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara barat selalu menggunakan alibi HAM, Lingkungan dsb untuk menekan sebuah negara berkembang.
Ya sepertinya saya setuju dengan anda. Apalagi Indonesia mulai bisa mengolah sawit menjadi CPO, jika ini berlanjut dan berhasil maka Indoneisa akan memiliki suber bahan bakar yang terbaharukan, dan itu akan sangat berbahaya bagi negara-negara lain. Ya, kabarnya HAM dinegara mereka sendiri lebih banyak dan tidak bisa di selesaikan