snip
Namun bagaimana dengan kehadiran KPK ? apakah cukup efektif untuk memberantas berbagai kasus korupsi ? pada awal kehadirannya KPK terlihat begitu aktif dan efektif dalam melakukan tugasnya, cukup banyak para pejabat tinggi negara baik itu eksekutif maupun legislatif yang menjadi terdakwa hingga mendekam dipenjara dengan berbagai kasus korupsi yang menjeratnya.
Tapi hingga saat ini sejauh yang kita amati, Korupsi di Indonesia belum menunjukkan perubahan berarti walaupun KPK sudah bekerja sangat keras untuk melakukan penindakan diberbagai institusi pemerintahan.
Kita tahu bahwa KPK di awal memang cukup agresif dalam memberantas korupsi, banyak kasus yang di selesaikan pada waktu itu, saya mengingat hal itu, hampir setiap minggu dalam siaran berita di TV KPK melaporkan kasus korupsi dan menindaknya.
Beberapa tahun terakhir kasus-kasus korupsi seperti bias, dan pengusutannya lebih lama hingga tidak terselesaikan, karena sejak di berlakukannya bahwa KPK bukan lagi lembaga independen, hari ini berada di bawah pemerintahan, sehingga pemerintah memiliki banyak kesempatan untuk ikut campur dalam tata kelola lembaga KPK baik dari pegawai maupun dari kebijakan internal KPK dalam pengusutan atau penyelidikan setiap kasus korupsi, Yang saya tahu itu adalah alasan yang cukup kuat untuk melihat situasi KPK hari ini yang semakin melemah termasuk juga hak angket DPR terhadap lembaga KPK.
Sebelumnya, pergerakan KPK masih sangat leluasa sehingga banyak kasus kasus yang pada akhirnya terbongkar. Namun sekarang pergerakan KPK tidak seleluasa dulu karena mereka seperti dibatasi, misalnya saja dalam OTT (Operasi Tangkap Tangan). Ada banyak kasus pejabat publik yang berhasil terungkap melalui OTT ini, namun sekarang mereka tidak bisa lagi bergerak karena ada aturan yang berhasil mencegah mereka untuk melakukan itu dengan disahkannya UU KPK hasil revisi.
OTT menjadi sulit dilakukan karena rumitnya proses perizinan, sedangkan dalam melaksanakan OTT kecepatan dan ketepatan perlu dilakukan. Ini sama saja memberi celah kepada para pelaku untuk menghilangkan barang bukti.
Banyak sekali orang orang yang ingin melemahkan KPK.
Kita mungkin tidak asing dengan nama Novel Baswedan, ya beliau adalah salah satu penyidik KPK yang ditugaskan dari kepolisian. Dalam tugasnya sebagai penyidik di KPK, pada tahun 2017 dia mendapat serangan dengan siraman air keras di dekat kediamannya. Pada saat itu dia sedang menyelidiki kasus korupsi EKTP yang melibatkan oknum DPR dan Pemerintah. Dalam kasus itu saya belajar dan melihat bahwa sangat sulitnya untuk menegakan kebenaran, bahkan nyawa adalah taruhannya.
Yang juga menjadi polemik dalam tubuh KPK adalah pada saat Test Wawasan Kebangsaan, ya hasilnya ada 75 orang yang pada akhirnya tidak memenuhi syarat untuk bekerja seerpti sedia kala. Dan dari banyak nama banyak yang speak up tentang kejanggalan dalam proses tersebut, pasalnya orang orang yang justru gagal test adalah orang orang yang berkompeten dan sebaliknya orang orang yang lolos banyak dipertanyakan. Menurut pendapat saya, ini seperti ada gerakan dimana orang orang jujur yang ada di KPK pada saat itu harus dihilangkan.