Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Merits 3 from 1 user
Re: Mengapa anak muda millenial kurang menjaga budaya
by
Juse14
on 25/07/2023, 20:13:20 UTC
⭐ Merited by hugeblack (3)
Anak muda millenial banyak yang tidak tau budaya disekitar, kurang perhatian yang serius terhadap kegiatan budaya. Anak muda sekarang menggap kegiatan tersebut merupakan tindakan orang tua.
Padaha sangat diharapkan kehadiran anak muda demi melestarikan kegiatan sosial.
Sebagai ujung tombak masyarakat anak muda harus ikut berpartisipasi terhadap kegiatan kebudaayaan supaya ada yang meneruskan nantinya.
Perlu kita berdiskusi untuk jangka panjang dalam melestarikna kebudayaan.
Bagaimana pendapat kawan-kawan.
Kemajuan teknologi dan zaman sudah tidak bisa terbendung lagi berikut dengan pertukaran budaya dan masuknya budaya luar yang mengalir begitu derasnya terhadap negara kita ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa anak muda sekarang terutama generasi milenial, merka tidak mengetahui akan budayanya sendiri bahkan lebih ironisnya mereka enggan untuk mengenal budayanya sendiri karena mereka menggap bahwa itu adalah sesuatu yang jadul, kuno dan nora. Dan mereka lebih pd ketika memakai budaya luar dan mereka menganggap bahwa itu adalah sesuatu hal yang luar biasa keren.

Kegiatan sosial juga sudah sangat minim sekarang ini selama sudah adanya dana dari pihak pemerintah yang dikucurkan kedalam desa-desa, sehingga hal-hal seperti gotong royong sudah mulai jarang terjadi di desa-desa. Kalaupun masih ada, mungkin hanya dua kali dalam setahun yang mana hal tersebut lebih banyak diikuti oleh para orang tua saja, namun saya sama sekali tidak menganggap hal tersebut sebagai sebuah masalah selama lingkungan kehidupan sekitar kita masih cukup tenteram serta nyaman untuk semua orang.
Selain dari pemerintah diperlukan juga akan kesadaran dari masyarakat itu sendiri, program-program tentang kebudayaan menurut saya sudah luar biasa apalagi di era presiden Jokowi yang terus memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia begitu pula dengan mentri parawisata yang terus mendorong budaya-budaya Indonesia dan kementrian pendidikan yang terus menanamkan nilai-niali kebudayaan terhadap pelajar/mahasiswa. Tetapi kembali lagi kepada masyarakatnya kalua mereka cinta akan budayanya tentu pemerintah tidak akan menerbitkan peraturan daerah terhadap masyarakatnya kalau di Jawa Barat ada “Rebo Nyunda” yang dimana masyarakat dan pemerintah diwajibkan untuk berbahasa sunda. Kalau toh mereka cinta akan budaya dan bahasanya maka mereka akan dengan sukarela untuk memakai bahasanya dan memakai ciri khas dari budayanya tersebut tanpa ada peraturan sekalipun.

Tolongalah hargai mereka yang diatas dan para pendahulu kita. Mereka berjuang mati-matian untuk mempertahankan dan mengenalkan budaya kita kedunia luas sementara kita sendiri tidak bangga akan budaya yang kita miliki. Kita boleh mengadopsi budaya luar tetapi jangan sampaii kita melupakan budaya yang kita miliki.