Merit itu bersifat subjektif. Jika menurut kita postingan tersebut berhak mendapatkan merit, entah karena on point, konstruktif bagi diri kita atau orang lain, atau karena dia memang layak mendapatkan merit karena wawasan yang dia miliki layak untuk rank up, maka kita bisa memberikan merit untuk postingan tersebut. Sebenarnya ini pandangan saya secara personal.
Merit itu ibaratkan reward dari seseorang yang merasa postingannya tersebut memberikan pencerahan bagi dia. Karena mungkin dari ranknya seperti sekarang, dia layak untuk naik rank lebih tinggi atas capaiannya itu. Namun baik itu subjektif mau pun objectif, tidak bisa dipaksakan harus diberi reward, bisa saja postingannya tersebut memberi pencerahan buat dia, tapi tidak dikasih merit karena mungkin butuh improvisasi lagi dalam hal mengolah kata atau kalimat.
Saya setuju kalo merit dianggap sebagai reward bagi sebuah postingan yang berisi, namun kalo berdasarkan kriteria saya postingan yang layak mendapatkan merit adalah sebuah postingan yang bisa berguna bagi banyak orang dan bukan hanya bermanfaat bagi si pemberi merit saja. Sementara kalo untuk dasar pemberiannya ya memang bisa bersifat objektif maupun subjektif, alias balik lagi ke cara pandang masing-masing pemilik smerit dalam menilai sebuah postingan.