Namun semua tergantung pengatuhuan masyarakat kita dalam menilai konten flexing, untuk kita yang sudah berpengalaman tentang investasi di dunia digital pasti tau bagaimana konsep dan sistem kerja dari influencer yang gemar mengupload konten flexing. Mungkin hanya beberapa persen saja yang sudah mengerti konsep dan sistem kerja dari konten flexing sehingga masyarakat yang awam begitu mudah tergiur dengan konten seperti itu.
Sejauh penilaian saat ini tentang pengetahuan masyarakat Indonesia masih mempercayai tentang konten flexing perlahan masyarakat yang paham skema ponzi sudah menyadarinya, namun si pembuat konten flexing akan membuat perencanaan sedemikian rupa untuk menipu masyarakat dengan cara yang lain yang lebih menyakinkan. Namun, kita bisa mengedukasikan masyarakat untuk mengabaikan konten felxing yang telah d bagikan karena konten tersebut bukan bersifat memotivasi orang lain tapi jutru mereka hanya memamerkan harta benda yang mereka punya, apalagi konten flexing yang dipromisikan bertujuan mengajak orang lain yang mengarah ke platform scam, karena mereka berafiliasi dengan proyek scam