Mungkin solusinya harus diadakan festifal musik atau tari tradisional, dan kulineran makanan lokal sesering mungkin harapanya anak muda pada melek sama budaya nasional. Karena kalo kita nggak mulai dari sekarang, bakalan sulit buat generasi selanjutnya buat ngerti nilai dan keunikan budaya kita.
Di kampung ane dulu sering sekali diadakan festival musik yang di adakan sponsor obat seperti procold, namun semenjak panitianya sudah pada nikah dan berkeluarga, sekarang sudah jarang dan hampir tidak pernah diadakan lagi oleh bujang kampung. Tapi kalau kuliner, ane lihat masih, apa lagi kalau sudah memasuki bulan ramadhan dimana setiap sudut jalan akan dipenuhi produk-produk lokal yang berjualan makanan lokal kayak kerak telor, lumpia dan bahkan pempek. Namun ane rasa itu tidak bisa mengubah anak muda kita untuk mencintai budaya kita, karena ane lihat mereka lebih sering belanja di indomaret atau di mall dari pada jajanan pasar tadi.