Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Ironi di atas ironi
by
Raflesia
on 07/01/2024, 17:26:14 UTC
Hal seperti ini memang bisa disadari dan bahkan sangat wajar ketika kita berbicara tentang perjudian karena bagaimanapun pemerintah juga tidak akan bisa melarang hal itu wong dari anggota dewan (parlemen) nya pun melakukan hal yang sama Cheesy belum lagi beberapa konspirasi yang mengatakan bahwa perjudian atau beberapa situs judi online yang ada saat ini ditunggangi atau di beking oleh para petinggi dari orang yang memiliki jabatan dalam hukum termasuk kepada pemberitaan Sambo yang pernah ramai dimana perjudian menjadi salah satu kerajaan yang dia beking untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil pelindungan situs tersebut sehingga memang korupsi dan perjudian masih menjadi sebuah ikatan yang kuat dan tidak bisa dipisahkan karena suap menyuap dari kalangan pemerintah dari hulu sampai hilir itu sepenuhnya sudah menjadi rahasia umum.
Kembali kepada topik pembahasan awal ketika berbicara tentang ironi maka mungkin benar ini adalah sebuah ironi tetapi disisi lain hal seperti ini juga tidak bisa dihentikan apalagi oleh warga biasa saja sehingga mau tidak mau kita harus membatasi setidaknya untuk diri sendiri dan keluarga agar tidak sampai terbawa arus yang terlalu jauh dari lingkaran setan ini.
Pada era gubernur ali sadikin, gambling dilegalkan untuk nyari duit membangun jakarta. Nyatanya memang berhasil dan pembangunan pesat di segala bidang dan insfrastruktur Jakarta. Kalau memang mau nekat, atau bikin kontroversi, bolehlah gubernur-gubernur lain mencoba hal yang sama untuk membangun daerahnya, namun konsekuensi sudah jelas dan tidak dapat dibantah akan ada yang tidak setuju, mungkin 85% rakyat tidak setuju jika dilegalkan kayak gubernur ali sadikin dulu. Tapi, kalau ane telisik sih ada yang diam-diam menerapkannya, tapi di daerah yang penduduk muslimnya sedikit.

Itu memang mungkin bisa dijadikan sebagai opsi mas tetapi ketika berbicara tentang kondisi saat ini dan era gubernur Ali Sadikin saya rasa ini akan berbeda pandangannya. Saat itu, Jakarta masih kacau balau sekalipun memang sudah merdeka selama 2 dekade tetapi ketika era Gubernur Ali Sadikin itu masih sangat terasa kacau dan kurang tertatanya sistem yang ada di negeri kita sehingga memang dia bisa melakukan hal itu karena memang hukum pun tidak seketat sekarang terlebih situasi di ibukota juga tidak terlalu baik karena melihat dari beberapa sumber dikatakan bahwa saat itu kota Jakarta masih dibawah tekanan dengan banyaknya permasalahan yang melanda dan Ali Sadikin mencoba mengaplikasikan hukum yang sudah ada di era kolonial belanda yang memang mengedepankan untuk hukum wewenang pengaturan perjudian berada di tangan perangkat daerah.
Tetapi saat ini hal seperti itu perlu pertimbangan yang lebih karena bagaimanapun selain dari hukum ketika ada pemerintah yang mengadakan aturan pelegalan perjudian maka pasti akan banyak sekali yang bereaksi terutama dengan mayoritas muslim yang ada saat ini.

Mungkin dalam hal ini ada beberapa yang menerapkan hal yang sama tetapi hal itu masih menjadi hal yang tabu tetapi untuk kota besar menerapkan hal ini saya pikir tidak ada yang ingin mengambil resiko karena bagaimanapun juga kecaman nya akan jauh lebih besar dari segala kalangan ketika pelegalan perjudian dilakukan di kota-kota besar dan dinaungi payung hukum.