~
Sekarang saya mau bertanya, siapakah yang mengajari money politik ini terus berjalan?
Saya tidak menafikan sebuah kenyataan bahwa memang mereka para politikus yang mengajarkan prilaku buruk tersebut. Tapi logika sederhanaya seperti ini, "yang punya uang itu, tergantung kepada yang punya barang, jika yang punya barang tersebut tidak ingin menjualnya karena dianggap barang tersebut sangat berharga, maka berapapun nilai yang ditawarkan, ia tidak akan pernah menjual barang tersebut." Yang dalam artian, ketika seluruh lapisan masyarakat tercerdaskan dan kompak untuk menolak uang yang diberikan oleh para caleg, maka politik uang sudah tidak akan berlaku lagi.
Masyarakat atau paslon yang gila jabatan dengan memanfaatkan uang untuk membeli suara rakyat?
Sudah tentu jelas, para paslon...! kan mereka itu pemeran utamanya dalam praktik money politik
Jika masyarakat yang memulai, kenapa para paslon berantusias?
Pertanyaan yang anda berikan itu hanya berputar-putar disana. Para paslon dan oligarkilah yang memulainya, namun jika hal ini mendapat penolakan dari masyarakat, maka sistem money politik sudah tidak akan berlaku.
Apakah karena haus jabatan, sehingga menabrak dan merusak aturan demokrasi?
Sudah anda jawab sendiri.
Jika para pejabat yang memulai, apakah iya masyarakat akan percaya dengan menolaknya uang amplop akan mengurangi korupsi? Toh kenyataanya pejabat jujur dan amanah yang mencalonkan diri tanpa uang juga 90% gagal jika hanya berkampanye dengan visi dan misi belaka.
Karena kepercayaan masyarakat sudah sangat kecil untuk menilai pejabat yang baik dan mementingkan rakyat dari pada dirinya.
Namanya juga sebuah upaya, yang walaupun memang tidak bisa menghentikan sepenuhnya akan praktik korupsi yang terjadi di negara kita ini, setidaknya hal tersebut dapat terminimalisir. Dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindak pidana korupsi, baik itu faktor eksternal maupun internal. Dan yang menjadi salah satu faktornya itu adalah ongkos politik yang mahal. Sehingga diharapkan dengan ongkos politik yang lebih murah, hal ini dapat meminimalisir terjadi tindak pidana korupsi.
Dan jika dirasa masih kurang jelas mengenai apa yang saya sampaiakan, mungkin anda bisa mengunjungi halaman berikut;
Ya sudah jelas seperti yang saya katakan di atas bung....
Dan tidak mudah untuk masyarakat kalangan bawah menolak money politik, karena seperti yang kita ketahui bahwa faktor ekonomi dan Pola pikir menjadi salah satu alasan terkuat.
Dan untuk para pejabat agar tidak korup menurut saya harus ada tekanan yang tidak memberikan celah agar para pejabat korup.
Karena faktor korupsi terjadi karena jelas karena ada celah dan di dasari dengan watak serakah yang akhirnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan.