Saya ingin mengatakan bahwa semua itu benar sebagai bahan omon-omon dan tidak dapat dibendung ketika isu sudah dimainkan dengan strategi marketing yang bagus.
1. Partai bukan lagi sebagai tempat menempa karir politik karena penentuannya tergantung hype. Banyak kader dari partai Gerindra yang layak untuk dicalonkan tapi karena keadaan memaksa untuk yang lain, makanya kader harus ikut keputusan tertinggi jika yang ngusul berasal dari pendiri.
Kacau dalam internal, hampir semua partai besar sekarang udah semacam perusahaan keluarga yang bisa memperkerjakan orang lain. Partai-partai besar sudah menjadi warisan yang mengikuti darah. Jika tidak berasal dari darah yang sama, mimpi untuk menjadi petinggi hanya mimpi.
2. Bisa atau bukan.
Bagi yang kontra, bisa jadi karena semacam titipan. Bagi yang berada ditengah mungkin akan melihat dari sudut pandang lain.
3. Ya. Kaesang, nanti dari keluarga dekatnya lagi selama sistem bisa berjalan mulus.
ya emang dari dulu sistem kepartaian di indonesia sudah seperti itu.
mau contoh golkar di banten itu isinya pengurus golkar dan posisi2 pemerintahan termasuk DPRD nya di kuasai dari keluarga atut, agung laksno---> dave laksono, air langga hartato pun anak dari politisi golkar era pak harto bernama Ir hartarto dan mantan mentri juga di era nya pak harto.
pdip, demokrat tanpa disebut sdh pada tahu.
emang partai di jadikan sebuah perusahaan dan di wariskan ke anak2 nya. dan mencari pekerjaan dan jabatan. yg tergres anaknya puan yg baru lulus kuliah langsung jadi caleg no 1 di dapil jateng ,