Ane pribadi cenderung tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh dosen tersebut, meskipun itu menurutnya adalah uang dalam jumlah kecil baginya. Ane lebih suka memberikan sesuatu yang bermanfaat pada saat itu juga dengan harapan anak-anak memahami proses untuk menjadi dewasa dengan kepribadian yang diharapkan orang tua. Ada waktunya yang lebih tepat untuk memberikan hadiah konsol game, sepatu lucu, jam tangan hingga kendaraan untuk anak kita.
Justru ngasih kendaraan ke anak akan lebih berbahaya, apa lagi belum berumur 17 tahun dimana belum ada SIM dan mental psikologisnya belum mapan. Soalnya di jalan apa lagi di jalan raya penuh keramaian itu, tidak hanya butuh kemahiran berkendara saja tapi juga kestabilan emosi yang jika tidak bisa mengendalikan (khususnya anak-anak) maka akan kecelakaan karena emosi dan nafsu tidak terkendali tadi.
Mending hilang btc yang mereka simpan dari pada nyawanya hilang.
Iya, maka dari itu yang ane harapkan sebenarnya pemberian hadiah itu
bertahap gan...
Misalkan di usia 5-10 tahun memberikan hadiah berupa konsol game atau sepatu lucu, di usia 11-13 tahun diberi hadiah jam tangan, di usia 13-17 tahun di beri hadiah laptop atau alat musik, usia 17-20 di beri hadiah kendaraan untuk kebutuhannya.
Memang masuk akal juga bagi yang tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh dosen, seharusnya anak-anak yang belum menginjak usia dewasa tidak semestinya diberikan hadiah yang bahkan anak tersebut tidak paham fungsinya. Ilmu pengetahuan dan pemahaman ekonomi manusia tetaplah melalui proses serta tahapan yang urut. Memberikan BTC ketika orang tua sudah menyadari bahwa anak-anak mereka sudah memahami mengenai dunia finansial, investasi, dan cryptocurrency ane rasa lebih tepat dan efektif. Anak akan mulai memahami Bitcoin , Ethereum dan lainnya pada usia yang tepat dan lebih matang.