Ane pribadi cenderung tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh dosen tersebut, meskipun itu menurutnya adalah uang dalam jumlah kecil baginya. Ane lebih suka memberikan sesuatu yang bermanfaat pada saat itu juga dengan harapan anak-anak memahami proses untuk menjadi dewasa dengan kepribadian yang diharapkan orang tua. Ada waktunya yang lebih tepat untuk memberikan hadiah konsol game, sepatu lucu, jam tangan hingga kendaraan untuk anak kita.
Setiap orang punya cara pandang yang berbeda dalam hal memberikan hadiah kepada anak-anaknya dan hal tersebut tentu tidak boleh diatur oleh orang lain berdasarkan apa yang mereka suka mas, karena menurut dosen tersebut memberikan hadiah berupa Bitcoin sudah menjadi hal yang tepat dan kita tidak pernah tahu hal apa yang sedang dipersiapkan oleh dosen tersebut untuk kedepannya sehingga dia dengan beraninya memberikan Bitcoin kepada anak-anaknya yang masih berusia 5, 10 dan 14 tahun tersebut.
Setuju dengan anda, persepsi orang pada sesuatu tentu didasari sudut pandang positif. Dosen tersebut memiliki pandangan yang mengarah pada keuntungan di masa depan pada investasi crypto, mungkin itulah salah satu alasannya memberikan hadiah uang tahun kepada anak-anaknya berupa aset crypto yang berbeda.
Saya juga punya keinginan yang sama seperti dosen tersebut untuk mengajari anak saya bisa terlibat langsung dalam crypto, apalagi fenomena ini semakin berkembang di Indonesia berdasarkan pendapat negara seperti yang dibahas di Thread ini
Terima Kasih Trader, Pajak Crypto Terkumpul 112 Milyar Awal Tahun Ini Saja, jika tidak ada nilai-nilai positif di dalamnya (keuntungan) tidak mungkin pengguna crypto semakin bertambah (berdasarkan jumlah pajak yang diperoleh negara dari transaksi crypto).